IHSG berpeluang balik arah
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah turun selama enam hari berturut-turut sebesar 264 poin disertai net sell asing selama tiga hari dengan jumlah sekitar Rp 1,7 triliun berpeluang mengalami technical rebound terbatas merujuk technical rebound-nya Dow Jones dan EIDO:US.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyebutkan, potensi penguatan ini terjadi di tengah penantian data Indonesia mengenai inflasi September serta ekspor-impor Agustus.
"Rentang IHSG 4.348-4.452. Pola gravestone doji terbentuk atas IHSG mengindikasikan munculnya aksi beli pada perdagangan hari ini," kata Edwin, Jumat (27/9/2013).
Dari luar negeri, setelah turun tajam selama lima hari berturut-turut sebesar 403,68 poin (2,59 persen), akhirnya di hari keenam Dow mengalami technical rebound sebesar 55,04 poin (0,36 persen ) ditutup dilevel 15.328,3 diikuti kenaikan The Vix sebesar 0,36 persen ditutup di level 14,06.
Pembalikan arah ini terjadi setelah munculnya pernyataan Senior Republican Jeff Sessions bahwa tidak akan ada "shutdown and default" pemerintah AS dan kemudian dikuatkan pernyataan juru Bicara Gedung Putih John Boehner yang mengatakan, proposal akan diajukan untuk memperketat belanja pemerintah daerah untuk mencapai batas kenaikan uutang.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah kekhawatiran belanja pemerintah AS harus disetujui paling lambat 1 Oktober 2013 untuk menghindari "penutupan" pemerintah AS dan "debt ceiling" harus diperpanjang paling sedikit sampai akhir Oktober 2013.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan Menteri Keuangan melanjutkan peminjaman uang untuk membayar utang di tengah membaiknya beberapa data ekonomi seperti GDP Q2/2013 yang tetap tumbuh sebesar 2,5 persen dan turunnya weekly jobless claims turun 5.000 unit pekerjaan menjadi 305 ribu unit, sementara pending home sales bulan Agustus turun 1,6 persen, turun tiga bulan berturut-turut.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang menyebutkan, potensi penguatan ini terjadi di tengah penantian data Indonesia mengenai inflasi September serta ekspor-impor Agustus.
"Rentang IHSG 4.348-4.452. Pola gravestone doji terbentuk atas IHSG mengindikasikan munculnya aksi beli pada perdagangan hari ini," kata Edwin, Jumat (27/9/2013).
Dari luar negeri, setelah turun tajam selama lima hari berturut-turut sebesar 403,68 poin (2,59 persen), akhirnya di hari keenam Dow mengalami technical rebound sebesar 55,04 poin (0,36 persen ) ditutup dilevel 15.328,3 diikuti kenaikan The Vix sebesar 0,36 persen ditutup di level 14,06.
Pembalikan arah ini terjadi setelah munculnya pernyataan Senior Republican Jeff Sessions bahwa tidak akan ada "shutdown and default" pemerintah AS dan kemudian dikuatkan pernyataan juru Bicara Gedung Putih John Boehner yang mengatakan, proposal akan diajukan untuk memperketat belanja pemerintah daerah untuk mencapai batas kenaikan uutang.
Pernyataan tersebut disampaikan di tengah kekhawatiran belanja pemerintah AS harus disetujui paling lambat 1 Oktober 2013 untuk menghindari "penutupan" pemerintah AS dan "debt ceiling" harus diperpanjang paling sedikit sampai akhir Oktober 2013.
Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan kesempatan Menteri Keuangan melanjutkan peminjaman uang untuk membayar utang di tengah membaiknya beberapa data ekonomi seperti GDP Q2/2013 yang tetap tumbuh sebesar 2,5 persen dan turunnya weekly jobless claims turun 5.000 unit pekerjaan menjadi 305 ribu unit, sementara pending home sales bulan Agustus turun 1,6 persen, turun tiga bulan berturut-turut.
(rna)