IHSG diprediksi tertekan jelang pengumuman inflasi

Selasa, 01 Oktober 2013 - 08:41 WIB
IHSG diprediksi tertekan...
IHSG diprediksi tertekan jelang pengumuman inflasi
A A A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada melihat adanya potensi tekanan yang cukup kuat terhadap laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sehingga pelemahannya akan kembali berlanjut jelang pengumuman data inflasi Indonesia bulan September 2013.

"Pada perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan berada pada support 4.275-4.305 dan resistance 4.410-4.418. Laju IHSG sempat melewati target support kami (4.400-4.416), sehingga membuka peluang pelemahan lanjutan. Kurang kondusifnya sentimen yang ada memperlambat laju IHSG," kata Reza, Senin (1/10/2013).

Kekhawatiran akan potensi terjadinya shutdown telah menekan laju IHSG, sehingga kembali mendarat di teritori merah. Kondisi bursa saham AS di akhir pekan yang masih memperpanjang pelemahannya berimbas negatif pada laju bursa saham Asia yang juga berimbas negatif pada IHSG.

Pelaku pasar menilai potensi deadlock pembahasan APBN AS akan dapat menganggu pertumbuhan ekonomi AS, sehingga kenaikan yang terjadi pada akhir pekan sebelumnya dimanfaatkan pelaku pasar untuk profitisasi.

Laju nilai tukar rupiah yang masih mendekam di zona merah dan pembukaan pasar saham Eropa yang negatif turut menjadi sentimen negatif bagi laju IHSG.

Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.403,38 (level tertingginya) di awal sesi 1 dan menyentuh level 4.313,29 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.316,18.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

"Diharapkan rilis inflasi dapat memberikan respon positif, sehingga dapat menahan pelemahan lanjutan," kata Reza.

Tidak hanya IHSG, sejumlah indeks di bursa saham Asia turut dibuat takluk dengan sentimen dari AS. Apalagi semakin hari, pelaku pasar kian melihat potensi terjadinya kebuntuan pembahasan anggaran diparlemen AS, sehingga semakin menambah sentimen negatif dan memicu kondisi sell off yang tentunya berimbas negatif pada pergerakan indeks saham Asia.

Di sisi lain, beberapa indeks saham China mampu menghijau dengan dukungan penguatan saham-saham konsumer dan teknologi jelang libur nasionalnya dan imbas rilis kenaikan tipis HSBC manufacturing PMI.

Sentimen potensi deadlock-nya pembahasan ekonomi AS turut mempertakut kondisi bursa saham Eropa yang memperpanjang pelemahannya hingga kini.

Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati situasi politik di Italia pasca Silvio Berlusconi melalui partai politiknya menarik dukungannya dari PM Italia saat ini, Enrico Letta.
(rna)
Berita Terkait
Dipompa Penguatan 193...
Dipompa Penguatan 193 Saham, IHSG Dibuka Naik ke Level 6.116
Ditutup di Zona Merah,...
Ditutup di Zona Merah, IHSG Turun 14 Poin ke Level 6.112
IHSG Pagi Ini Dibuka...
IHSG Pagi Ini Dibuka Menyusut Terseret Pelemahan 142 Saham
Berakhir Perkasa, Ini...
Berakhir Perkasa, Ini 9 Fakta IHSG Dalam Sepekan
IHSG Diperkirakan Bergerak...
IHSG Diperkirakan Bergerak Tertahan di Kisaran Level 5.016-5.202
IHSG Bertahan Menghijau,...
IHSG Bertahan Menghijau, Melesat 48 Poin di Akhir Sesi
Berita Terkini
Standard Chartered Uji...
Standard Chartered Uji Agunan Kripto dengan OKX
6 jam yang lalu
Pengamat Energi: Blending...
Pengamat Energi: Blending BBM Sepenuhnya Legal dan Sesuai SNI
7 jam yang lalu
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
11 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
12 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
12 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
13 jam yang lalu
Infografis
Negara Asia yang Diprediksi...
Negara Asia yang Diprediksi akan Terlibat Perang Dunia 3
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved