19 BUMN akan bangun tol Jakarta-Surabaya
A
A
A
Sindonews.com – Konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari 19 perusahaan pelat merah dan dipimpin oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berencana membangun jembatan tol Jakarta-Surabaya yang sebagian fisiknya berada di atas laut.
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan, ide pembangunan jembatan tol Jakarta-Surabaya tersebut tercetus dari usulan awal Menteri BUMN Dahlan Iskan yang sebelumnya telah melihat keberhasilan pembangunan jembatan tol Bali yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa.
“Ide ini tercetus oleh Pak Menteri Dahlan Iskan. Menurutnya, proyek tol di Bali mendatangkan inspirasi. Oleh sebabnya beliau berfikir kenapa tidak kita bangun tol dengan konsep serupa dan dibangun jalan tol di atas laut dari Jakarta-Surabaya,” kata Adityawarman usai menghadiri acara penandatanganan kerja sama studi kelayakan (feasibility study) 19 BUMN dalam persiapan pembangunan proyek tersebut di Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Hingga saat ini, menurut dia, perseroannya masih dalam tahap uji kelayakan jalur yang akan dibangun sepanjang Jakarta-Surabaya. Terkait dengan nilai investasi yang akan disiapkan konsorsium BUMN, pihaknya masih enggan menyebutkan angka karena masih harus dilakukan tahap uji kelayakan terlebih dahulu.
Lebih lanjut Adit menjelaskan, pembangunan proyek ini rencananya akan dibagi dalam dua tahap, yakni tahap I untuk seksi Semarang-Surabaya dan selanjutnya Jakarta-Semarang. Rute jalan tol yang dibidik perseroan memiliki potensi yang bagus karena menghubungkan dua kota besar, Jakarta dan Surabaya.
“Kita ingin prosesnya lebih cepat, tapi kan tidak semudah itu. Kita lihat nanti selama enam bulan progress-nya seperti apa dan akan dilaporkan sebulan sekali, rencananya untuk menghindari pembebasan lahan yang sangat sulit,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan kementeriannya akan terus memantau proyek kroyokan bersama perusahaan miliki negara tersebut. Dengan adanya proyek ini, Dahlan meminta puluhan BUMN yang terlibat dalam proyek tersebut supaya fokus dan tidak perlu sibuk mencari proyek lain.
“Ini proyek kroyokan yang sangat besar, saya minta perkembangan proyek ini dilaporkan secara rutin. Jadi, silakan kalian tandatangani perjanjian kerja sama ini, saya hanya menyaksikan saja sehingga nanti tidak usah sibuk cari-cari proyek lain,” kata Dahlan.
Adapun, 19 perusahaan pelat merah yang terlibat dalam proyek konsorsium ini, yakni PT Jasa Marga, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Brantas Adipraya, PT Nindya Karya, PT Istaka Karya, PT Pelindo II, Pelindo III, PT Semen Indonesia, PT Krakatau Steel, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jamsostek dan Taspen.
Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengatakan, ide pembangunan jembatan tol Jakarta-Surabaya tersebut tercetus dari usulan awal Menteri BUMN Dahlan Iskan yang sebelumnya telah melihat keberhasilan pembangunan jembatan tol Bali yang menghubungkan Nusa Dua-Ngurah Rai-Tanjung Benoa.
“Ide ini tercetus oleh Pak Menteri Dahlan Iskan. Menurutnya, proyek tol di Bali mendatangkan inspirasi. Oleh sebabnya beliau berfikir kenapa tidak kita bangun tol dengan konsep serupa dan dibangun jalan tol di atas laut dari Jakarta-Surabaya,” kata Adityawarman usai menghadiri acara penandatanganan kerja sama studi kelayakan (feasibility study) 19 BUMN dalam persiapan pembangunan proyek tersebut di Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Hingga saat ini, menurut dia, perseroannya masih dalam tahap uji kelayakan jalur yang akan dibangun sepanjang Jakarta-Surabaya. Terkait dengan nilai investasi yang akan disiapkan konsorsium BUMN, pihaknya masih enggan menyebutkan angka karena masih harus dilakukan tahap uji kelayakan terlebih dahulu.
Lebih lanjut Adit menjelaskan, pembangunan proyek ini rencananya akan dibagi dalam dua tahap, yakni tahap I untuk seksi Semarang-Surabaya dan selanjutnya Jakarta-Semarang. Rute jalan tol yang dibidik perseroan memiliki potensi yang bagus karena menghubungkan dua kota besar, Jakarta dan Surabaya.
“Kita ingin prosesnya lebih cepat, tapi kan tidak semudah itu. Kita lihat nanti selama enam bulan progress-nya seperti apa dan akan dilaporkan sebulan sekali, rencananya untuk menghindari pembebasan lahan yang sangat sulit,” tandasnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan kementeriannya akan terus memantau proyek kroyokan bersama perusahaan miliki negara tersebut. Dengan adanya proyek ini, Dahlan meminta puluhan BUMN yang terlibat dalam proyek tersebut supaya fokus dan tidak perlu sibuk mencari proyek lain.
“Ini proyek kroyokan yang sangat besar, saya minta perkembangan proyek ini dilaporkan secara rutin. Jadi, silakan kalian tandatangani perjanjian kerja sama ini, saya hanya menyaksikan saja sehingga nanti tidak usah sibuk cari-cari proyek lain,” kata Dahlan.
Adapun, 19 perusahaan pelat merah yang terlibat dalam proyek konsorsium ini, yakni PT Jasa Marga, PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, PT Hutama Karya, PT Pembangunan Perumahan, PT Brantas Adipraya, PT Nindya Karya, PT Istaka Karya, PT Pelindo II, Pelindo III, PT Semen Indonesia, PT Krakatau Steel, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Jamsostek dan Taspen.
(rna)