Jepang tahan langkah pelonggaran moneter baru

Jum'at, 04 Oktober 2013 - 13:46 WIB
Jepang tahan langkah pelonggaran moneter baru
Jepang tahan langkah pelonggaran moneter baru
A A A
Sindonews.com - Bank Sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menahan langkah pelonggaran moneter baru, meski ada kekhawatiran dampak kenaikan pajak penjualan terhadap pemulihan ekonomi dan krisis anggaran di Washington yang bisa melihat AS default.

Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (4/10/2013), setelah pertemuan kebijakan dua hari, para pejabat BoJ mengeluarkan pernyataan optimis ekonomi masih dalam 'pemulihan moderat'. Sementara ekonomi luar negeri 'menuju pengingkatan'. Namun, pembuat kebijakan juga memperingatkan risiko situasi ekonomi global.

Pertemuan itu terjadi hanya beberapa hari setelah BoJ menerbitkan survei Tankan, yang menunjukkan kepercayaan bisnis di Jepang telah melonjak ke lebih dari lima tahun dalam tiga bulan terakhir, kabar baik bagi Perdana Shinzo Abe untuk merevitalisasi perekonomian.

Indikator yang diawasi ketat dipandang sebagai kunci untuk keputusan Abe pekan ini menekan dengan rencana kenaikan pajak penjualan menjadi 8,0 persen, dari 5,0 persen pada April mendatang. Kenaikan dipandang penting bagi Jepang untuk mengecilkan beban utang publik.

Tetapi beberapa pihak takut akan menggagalkan blitz kebijakan ekonomi perdana menteri 'Abenomics', yang telah melemah tajam dan meningkatkan laba eksportir besar, seperti Toyota dan Sony.

Ekonomi Jepang tumbuh pada tingkat tahunan 3,8 persen - melampaui negara-negara G7 lainnya - berkat pengeluaran stimulus pemerintah dan pelonggaran moneter bank sentral hingga 70 triliun yen (USD720 miliar) per tahun.

Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda akan menggelar jumpa pers pada pukul 03.30 ( 06.30 GMT ) waktu setempat, di mana analis akan mencari petunjuk langkah-langkah stimulus di masa mendatang dan langkah untuk menangani krisis AS.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5158 seconds (0.1#10.140)