Sepekan ini, IHSG turun 34,36 poin
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan ini mengalami penurunan sebesar 34,36 poin atau 0,78 persen. Koreksi tersebut dibanding pekan sebelumnya masih lebih rendah.
"Penurunan IHSG selama sepekan ini lebih baik dari pekan sebelumnya
yang anjlok 160,11 poin atau 3,49 persen," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Minggu (6/10/2013).
Selain IHSG, dia menjelaskan, penurunan juga dirasakan indeks utama lainnya, dimana ISSI memimpin pelemahan dengan penurunan 0,99 persen, diikuti indeks JII dan MBX yang masing-masing turun 0,97 persen dan 0,88 persen.
Di sisi lain, laju indeks sektoral mayoritas mengalami pelemahan, namun untuk sektor infrastruktur dan perdagangan mampu menguat dengan kenaikan masing-masing 1,61 persen dan 0,05 persen.
Reza menjelaskan, IHSG sempat menguat karena mendapat suntikan dari positifnya data makro Indonesia, menguatnya nilai tukar rupiah dan pertemuan Asia Pasific Economic Coorporation (APEC), dimana pertumbuhan dan peluang ekonomi negara-negara di kawasan APEC diperkirakan akan tetap kuat meski ekonomi dunia banyak mengalami perubahan.
Namun sentimen dari semakin peliknya pembahasan anggaran di Amerika Serikat (AS), seperti shutdown ekonomi dan pagu utang AS mempertakut laju bursa saham Asia, termasuk Indonesia. Ditambah mulai diberlakukannya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) menyebabkan IHSG kembali ke zona merah di akhir pekan.
Aksi profitisasi di akhir pekan makin memperlambat laju kenaikan IHSG.Sepanjang pekan ini, asing kembali jualan sebesar Rp1,32 triliun atau lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp1,94 triliun.
"Penurunan IHSG selama sepekan ini lebih baik dari pekan sebelumnya
yang anjlok 160,11 poin atau 3,49 persen," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Minggu (6/10/2013).
Selain IHSG, dia menjelaskan, penurunan juga dirasakan indeks utama lainnya, dimana ISSI memimpin pelemahan dengan penurunan 0,99 persen, diikuti indeks JII dan MBX yang masing-masing turun 0,97 persen dan 0,88 persen.
Di sisi lain, laju indeks sektoral mayoritas mengalami pelemahan, namun untuk sektor infrastruktur dan perdagangan mampu menguat dengan kenaikan masing-masing 1,61 persen dan 0,05 persen.
Reza menjelaskan, IHSG sempat menguat karena mendapat suntikan dari positifnya data makro Indonesia, menguatnya nilai tukar rupiah dan pertemuan Asia Pasific Economic Coorporation (APEC), dimana pertumbuhan dan peluang ekonomi negara-negara di kawasan APEC diperkirakan akan tetap kuat meski ekonomi dunia banyak mengalami perubahan.
Namun sentimen dari semakin peliknya pembahasan anggaran di Amerika Serikat (AS), seperti shutdown ekonomi dan pagu utang AS mempertakut laju bursa saham Asia, termasuk Indonesia. Ditambah mulai diberlakukannya kenaikan tarif dasar listrik (TDL) menyebabkan IHSG kembali ke zona merah di akhir pekan.
Aksi profitisasi di akhir pekan makin memperlambat laju kenaikan IHSG.Sepanjang pekan ini, asing kembali jualan sebesar Rp1,32 triliun atau lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp1,94 triliun.
(rna)