Asia Pasifik tanpa China bagai pohon tak berbuah
A
A
A
Sindonews.com - Presiden China, Xi Jinping menegaskan bahwa negaranya merupakan negara terpenting dalam perekonomian Asia Pasifik. Bahkan dia menganalogikan apabila Asia Pasifik tanpa China, seperti pohon atau tanaman yang tidak berbuah.
"Asia Pasifik tanpa China bagai pohon tanpa buah. Kita keluarga besar. Asia Pasifik tidak akan makmur tanpa China, dan China tidak akan menjadi maju tanpa Asia Pasifik," tegasnya di Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Senin (7/10/2013).
Xi menjelaskan, China berperan besar di perdagangan Asia Tenggara, berkontribusi 20 persen terhadap perdagangan Asia Pasifik, dan masih terus berkembang.
"Total kita menarik investasi asing USD13 triliun, 12 pakta perdagangan bebas, USD10 triliun impor barang, investasi di negara lain USD5 miliar, dan menyumbang turis ke negara lain sebanyak 400 juta orang," jelasnya.
Xi berjanji akan tetap membuka diri terhadap investasi asing, menjaga stabilitas regional, dan mendorong situasi perdagangan yang menguntungkan terjadi di kawasan Asia Pasifik.
"Tetap lakukan koordinasi antar negara, jangan terjadi efek mangkuk spaghetti dan dorong situasi perdagangan menguntungkan," tandasnya.
"Asia Pasifik tanpa China bagai pohon tanpa buah. Kita keluarga besar. Asia Pasifik tidak akan makmur tanpa China, dan China tidak akan menjadi maju tanpa Asia Pasifik," tegasnya di Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Senin (7/10/2013).
Xi menjelaskan, China berperan besar di perdagangan Asia Tenggara, berkontribusi 20 persen terhadap perdagangan Asia Pasifik, dan masih terus berkembang.
"Total kita menarik investasi asing USD13 triliun, 12 pakta perdagangan bebas, USD10 triliun impor barang, investasi di negara lain USD5 miliar, dan menyumbang turis ke negara lain sebanyak 400 juta orang," jelasnya.
Xi berjanji akan tetap membuka diri terhadap investasi asing, menjaga stabilitas regional, dan mendorong situasi perdagangan yang menguntungkan terjadi di kawasan Asia Pasifik.
"Tetap lakukan koordinasi antar negara, jangan terjadi efek mangkuk spaghetti dan dorong situasi perdagangan menguntungkan," tandasnya.
(gpr)