Krisis AS bisa picu capital inflow

Selasa, 08 Oktober 2013 - 11:05 WIB
Krisis AS bisa picu capital inflow
Krisis AS bisa picu capital inflow
A A A
Sindonews.com - Direktur Investasi PT Jamsostek (Persero), Jeffry Haryadi optimistis jika krisis di Amerika Serikat (AS) berlanjut bisa memicu masuknya dana asing (capital inflow) ke negara emerging market termasuk Indonesia.

Capital inflow harus dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri. "Memang tergantung sudut pandangnya, tetapi saya melihat kalau pertumbuhan ekonomi Amerika menurun, maka banyak modal yang akan keluar dan mencari tempat yang menguntungkan. Salah satunya Indonesia," jelas Jeffry di Jakarta, Selasa (8/10/2013).

Menurutnya, yang terjadi saat ini di AS sebenarnya hanya masalah politik terkait kebijakan anggaran. Namun, jika masalah tersebut berlarut-larut akan memengaruhi kondisi perekonomian negara adidaya tersebut.

Mengeni investasi Jamsostek, Jeffry mengaku meski kondisi ekonomi masih belum pulih tetapi perseroan tidak merubah target investasinya. "Portofolio investasi tidak berubah mayoritas masih di obligasi, kemudian di depostio, saham dan reksa dana," jelasnya.

Hingga Agustus 2013, Jamsostek sudah meraih laba sebesar Rp2,07 triliun. Jumlah tersebut sudah mencapai 98 persen dari target laba tahun ini sebesar Rp2,1 triliun.

"Meski kondisi ekonomi sedang bergejolak tapi kami optimistis target laba akan tercapai tahun ini. Sampai Agustus saja sudah 98 perse dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP)," ujar Direktur Umum dan SDM Jamsostek, Amri Yusuf.

Amri mengatakan, meski sudah mendekati target akhir tahun, namun perseroan belum akan merevisi target laba dalam RKAP 2013. Untuk total dana investasi dia mengungkapkan hingga Agustus telah mencapai Rp147 triliun dengan hasil investasi sebesar Rp10,8 triliun. "Sementara dari sisi aset sekitar Rp149 triliun," katanya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7336 seconds (0.1#10.140)