Standard Chartered minati UMKM dan pangsa syariah
Rabu, 09 Oktober 2013 - 15:24 WIB
Standard Chartered minati UMKM dan pangsa syariah
A
A
A
Sindonews.com - Standard Chartered Bank tertarik menggarap segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta pangsa pasar syariah di Jawa Barat. Kedua segmen tersebut dinilai menjanjikan untuk pengembangan bisnis perbankan di kawasan ini.
Regional Head West and Central Java Standard Chartered Bank Devianto Setiorahardjo mengatakan, jumlah penduduk Jawa Barat yang mencapai 47 juta jiwa merupakan pangsa pasar potensial untuk pengembangan bisnis perbankan. Tingginya populasi di kawasan ini, sebanding dengan tingginya pelaku UMKM serta pangsa pasar syariah.
Di Jawa Barat, tercatat ada sekitar 8.000 UMKM, bergerak pada sektor perdagangan, manufaktur, jasa, pertanian, dan lainnya. Tingginya pelaku UMKM di kawasan ini, belum sebanding dengan pelaku usaha yang mampu mengakses pembiayaan perbankan.
“Potensinya cukup bagus. Kita ingin garap market itu, tapi melalui angle lainnya,” kata Devianto pada peresmian Kantor Cabang Standard Chartered Bank Pasirkaliki, Rabu ((9/10/2013).
Menurut Devianto, kontribusi cabang Bandung terhadap pendapatan perusahaan secara nasional antara 14-16 persen. Angka tersebut cukup baik dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Standard Chartered Bank menjadikan Bandung sebagai market utama dalam pengembangan bisnis perbankan di Indonesia.
“Kendati dibayang-bayangi gejolak ekonomi, kami tetap memproyeksikan pertumbuhan sekitar 20 persen hingga akhir tahun. Sampai saat ini, target kami masih on the tract,” jelas Devianto.
Padahal, Standard Chartered Bank hanya ditopang dua kantor cabang. Namun dengan jumlah tersebut, perusahannya mampu memaksimalkan serapan tabungan, deposito, investasi, mata uang asing, pembiayaan, dan lainnya.
Regional Head West and Central Java Standard Chartered Bank Devianto Setiorahardjo mengatakan, jumlah penduduk Jawa Barat yang mencapai 47 juta jiwa merupakan pangsa pasar potensial untuk pengembangan bisnis perbankan. Tingginya populasi di kawasan ini, sebanding dengan tingginya pelaku UMKM serta pangsa pasar syariah.
Di Jawa Barat, tercatat ada sekitar 8.000 UMKM, bergerak pada sektor perdagangan, manufaktur, jasa, pertanian, dan lainnya. Tingginya pelaku UMKM di kawasan ini, belum sebanding dengan pelaku usaha yang mampu mengakses pembiayaan perbankan.
“Potensinya cukup bagus. Kita ingin garap market itu, tapi melalui angle lainnya,” kata Devianto pada peresmian Kantor Cabang Standard Chartered Bank Pasirkaliki, Rabu ((9/10/2013).
Menurut Devianto, kontribusi cabang Bandung terhadap pendapatan perusahaan secara nasional antara 14-16 persen. Angka tersebut cukup baik dibandingkan daerah lainnya di Indonesia. Standard Chartered Bank menjadikan Bandung sebagai market utama dalam pengembangan bisnis perbankan di Indonesia.
“Kendati dibayang-bayangi gejolak ekonomi, kami tetap memproyeksikan pertumbuhan sekitar 20 persen hingga akhir tahun. Sampai saat ini, target kami masih on the tract,” jelas Devianto.
Padahal, Standard Chartered Bank hanya ditopang dua kantor cabang. Namun dengan jumlah tersebut, perusahannya mampu memaksimalkan serapan tabungan, deposito, investasi, mata uang asing, pembiayaan, dan lainnya.
(gpr)
