Laju IHSG terancam aksi ambil untung

Rabu, 16 Oktober 2013 - 08:27 WIB
Laju IHSG terancam aksi...
Laju IHSG terancam aksi ambil untung
A A A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada melihat potensi perlambatan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lantaran adanya ancaman aksi ambil untung setelah menguat tiga hari berturut-turut pada perdagangan pekan lalu.

Reza memperkirakan, IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada support 4.498-4.510 dan resistance 4.527-4.550.

"Laju IHSG mampu bertahan di kisaran target resisten kami (4.498-4.515), bahkan sempat melampauinya. IHSG sedang mencoba bergerak menguat memanfaatkan sentimen yang sedang positif, namun aksi ambil untung dan persepsi akan adanya pembalikan arah setelah tiga hari berturut menguat justru akan menghalangi positifnya laju IHSG," kata Reza, Rabu (16/10/2013).

Padahal, lanjut Reza, sentimen yang berhembus dari luar negeri cenderung masih sangat positif. Contohnya sentimen datang dari positifnya laju bursa saham AS dan Eropa dengan optimisme akan tercapainya kesepakatan anggaran ekonomi AS antara pemerintah dan senat berimbas positif pada laju bursa saham Asia, termasuk IHSG.

Bahkan, meski masih terdapat aksi ambil untung, namun masih dapat tertutupi dengan maraknya aksi beli. Asing yang kembali mencatatkan nett buy turut memberikan amunisi tambahan bagi positifnya laju IHSG.

Positifnya sentimen membuat pelaku pasar kembali memburu saham-saham big caps dan diiringi dengan apresiasi cukup signifikan pada rupiah, sehingga berimbas pada menghijaunya IHSG hingga akhir sesi pekan lalu walau sempat melemah tipis.

Sepanjang perdagangan akhir pekan lalu, IHSG menyentuh level 4.543.73 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4.506,85 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4.519,91.

Volume perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Optimisme akan tercapainya kesepakatan anggaran antar pemangku kebijakan di AS mampu membalikkan bursa saham Asia untuk menghijau. Pelaku pasar pun berkeyakinan bahwa kesepakatan tersebut akan tercapai sebelum tenggat waktu, 17 Oktober 2013.

Berita positif dari beberapa emiten, stabilnya inflasi di Jerman, dan berkurang tipisnya defisit current account Perancis memberikan sentimen positif tambahan bagi laju bursa saham Eropa.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4971 seconds (0.1#10.140)