Kadin yakin industri berbasis budaya mampu bersaing

Rabu, 16 Oktober 2013 - 17:48 WIB
Kadin yakin industri berbasis budaya mampu bersaing
Kadin yakin industri berbasis budaya mampu bersaing
A A A
Sindonews.com - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Tradisional Berbasis Budaya, Putri K Wardani mengatakan, industri berbasis budaya memiliki potensi untuk bersaing secara ekonomi dengan melibatkan banyak para pelaku usaha.

Menurutnya, bidang usaha dari industri berbasis budaya seperti jamu dan minuman tradisional, kerajinan tangan, kain tradisional (batik, songket, tenun ikat dan sulam).

"Termasuk makanan dan kuliner khas daerah, cara pengobatan tradisional serta seni musik dan tari khas daerah," kata dia dalam rilisnya, Rabu (16/10/2013).

Dia berharap agar pemerintah pusat dan kepala daerah dapat memberikan dukungan dengan membuat sebuah SK yang mengharuskan para pelaku usaha pariwisata seperti hotel, mall, rumah makan, biro perjalanan, pelabuhan, maskapai penerbangan, dan sebagainya mengadopsi produk industri berbasis budaya dalam menjalankan usahanya.

"Keberpihakan pemerintah inilah yang kami yakini akan menjadi titik tolak dari meningkatnya kecintaan terhadap produk dalam negeri yang menimbulkan permintaan bertambah," katanya.

Hal tersebut, kata dia, tentunya diiringi oleh kesinambungan proses produksi dan akhirnya mengacu pada pendapatan negara dari sektor industri berbasis budaya untuk peningkatan kesejahteraan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.

Untuk itu diperlukan tiga hal yang perlu diperhatikan dalam melihat perekonomian Indonesia di masa depan. Pertama, bagaimana membangun Indonesia yang berbudaya, bermartabat, di mana pembangunan nasional ke depan hendaknya berbasis pada nilai-nilai luhur bangsa. "Agar kita memiliki kepribadian kuat, yaitu kepribadian Indonesia," ujarnya.

Kedua, menyegarkan kembali paham kebangsaan. Tujuannya agar nilai-nilai budaya dapat di jadikan jati diri bangsa yang kuat. Sehingga keutuhan bangsa dapat terwujud melalui gerak langkah para wira usahawan Indonesia yang mumpuni, yang di dasari nilai-nilai etika dan tata krama.

"Ketiga, bagaimana bangsa ini kembali menyadari bahwa eksistensi yang sesungguhnya bangsa Indonesia ini adalah sebagai bangsa bahari, yaitu bangsa yang tinggal di dalam negara kepulauan," jelas Putri.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5724 seconds (0.1#10.140)