Harga saham Sidomulyo diproyeksi Rp370-420
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memproyeksikan harga saham PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) untuk 12 bulan berada di kisaran Rp370-420 per lembar saham.
SDMU merupakan perusahaan yang menawarkan jasa transportasi, terutama untuk bahan berbahaya dan beracun termasuk bahan kimia cair, seperti acetone, alkohol, buthyl acetate, buthyl acrylate, phenol dan lain-lain.
Analis Pefindo Madjid Abdilah mengatakan, proyeksi tersebut lantaran emiten logistik memiliki prospek yang cerah pada tahun ini. Industri logistik di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 14,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp1,634 triliun, terutama didorong meningkatnya aktivitas manufaktur sebagai akibat dari relokasi dan arus modal yang kuat.
"Selain itu, SDMU mencatat kinerja keuangan yang baik," kata dia dalam risetnya, Senin (21/10/2013).
Pada tahun lalu, SDMU mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp128 miliar, naik 27,7 persen dibanding tahun sebelumnya dan di atas proyeksi Pefindo senilai Rp115 miliar. Sementara pada semester I/2013, pendapatan perseroan kembali tumbuh 34,6 persen didukung kontrak baru untuk pengangkutan minyak yang diperoleh pada tahun lalu.
"Kami memproyeksikan pendapatan perusahaan bisa tumbuh sebesar 31,7 persen yoy menjadi Rp175 miliar di tahun ini," ujarnya.
Di samping itu, ekspansi perseroan juga dinilai agresif. Pasalnya, selain menjalani bisnis transportasi, perseroan juga menjadi perusahaan logistik terpadu dengan memasuki lini bisnis pergudangan dan pencucian isotank, yang akan mulai beroperasi pada 2015.
Sementara itu, harga saham SDMU pukul 15.00 WIB naik Rp10 atau 3,6 persen ke harga Rp285 per lembar saham.
SDMU merupakan perusahaan yang menawarkan jasa transportasi, terutama untuk bahan berbahaya dan beracun termasuk bahan kimia cair, seperti acetone, alkohol, buthyl acetate, buthyl acrylate, phenol dan lain-lain.
Analis Pefindo Madjid Abdilah mengatakan, proyeksi tersebut lantaran emiten logistik memiliki prospek yang cerah pada tahun ini. Industri logistik di Indonesia diperkirakan akan tumbuh 14,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp1,634 triliun, terutama didorong meningkatnya aktivitas manufaktur sebagai akibat dari relokasi dan arus modal yang kuat.
"Selain itu, SDMU mencatat kinerja keuangan yang baik," kata dia dalam risetnya, Senin (21/10/2013).
Pada tahun lalu, SDMU mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar Rp128 miliar, naik 27,7 persen dibanding tahun sebelumnya dan di atas proyeksi Pefindo senilai Rp115 miliar. Sementara pada semester I/2013, pendapatan perseroan kembali tumbuh 34,6 persen didukung kontrak baru untuk pengangkutan minyak yang diperoleh pada tahun lalu.
"Kami memproyeksikan pendapatan perusahaan bisa tumbuh sebesar 31,7 persen yoy menjadi Rp175 miliar di tahun ini," ujarnya.
Di samping itu, ekspansi perseroan juga dinilai agresif. Pasalnya, selain menjalani bisnis transportasi, perseroan juga menjadi perusahaan logistik terpadu dengan memasuki lini bisnis pergudangan dan pencucian isotank, yang akan mulai beroperasi pada 2015.
Sementara itu, harga saham SDMU pukul 15.00 WIB naik Rp10 atau 3,6 persen ke harga Rp285 per lembar saham.
(rna)