Perusahaan Jerman bantu SMK di Kudus

Selasa, 22 Oktober 2013 - 12:32 WIB
Perusahaan Jerman bantu SMK di Kudus
Perusahaan Jerman bantu SMK di Kudus
A A A
Sindonews.com - Perusahaan terkemuka asal Jerman yang bergerak di bidang industri manufaktur, Focke and Co bekerja sama dengan Djarum Foundation Bakti Pendidikan membantu pengembangan kualitas pendidikan di SMK Wisudha Karya, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Lewat langkah ini, diharapkan SMK Wisudha Karya bisa mencetak lulusan terampil dan berkualitas serta sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya bidang teknik permesinan.

Bantuan yang diberikan bermacam-macam. Seperti 10 mesin bubut dan dua mesin CNC. Mesin-mesin ini ditata sedemikian rupa pada teaching factory yang baru dibangun di SMK Wisudha Karya, sehingga nanti para siswa bisa merasakan pembelajaran yang sinkron dengan dunia industri.

Selain itu, untuk pengembangan kurikulum, sejumlah guru SMK Wisudha Karya juga dilatih oleh Politeknik Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI) Surakarta. "Semoga kerja sama dengan pihak perusahaan Jerman ini berimbas positif terhadap pengembangan kualitas lulusan SMK di Kudus," kata Kepala Disdikpora Kabupaten Kudus, Sudjatmiko, Selasa (22/10/2013).

Sementara, Progam Director Djarum Foundation Primadi M Serad mengatakan, pihaknya berkomitmen mengembangkan pendidikan berbasis keterampilan kerja di Kabupaten Kudus. Selain progam teknik komputer dan jaringan serta teknik permesinan, ada sejumlah progam lain yang akan diterapkan di beberapa SMK yang ada di Kota Kretek ini.

Seperti progam culinery school (jasa boga) di SMK 1 Kudus, progam fashion school, kepariwisataan dan lain sebagainya. Berbagai progam ini akan diterapkan secara bertahap hingga empat tahun mendatang.

"Tentu saja kita juga siap mengucurkan dana miliaran rupiah agar progam tersebut berjalan lancar. Kami juga siap menggandeng berbagai pihak baik dalam negeri maupun luar negeri agar hasilnya lebih maksimal," ujar Primadi.

Menurutnya, kurikulum SMK harus disinkronkan dengan kebutuhan riil industri. Idealnya 70 persen praktek dan 30 persen teori. "Jangan terbalik, kalau teorinya yang diperbanyak nanti para lulusan SMK gagap saat masuk dunia kerja," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5204 seconds (0.1#10.140)