Tunggu izin turun, Lapindo siap ngebor lagi
A
A
A
Sindonews.com - Lapindo Brantas Inc (LBI) tampaknya akan segera mengebor lagi sumur minyak dan gas (migas) di kawasan Sidoarjo. Saat ini, perusahaan tambang Bakrie Grup itu hanya tinggal menunggu izinnya turun.
Bahkan, niatan Lapindo untuk ekplorasi migas mendapat dukungan dari pemkab Sidoarjo. Hal ini berkaitan dengan dana bagi hasil migas yang nantinya diperoleh Pemkab Sidoarjo.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan ESDM, Fenny Apridawati mengatakan, dana bagi hasil (DBH) yang diberikan oleh Lapindo kepada Pemkab Sidoarjo saat ini masih minim. Pasalnya, eksplorasi migas yang dilakukan Lapindo pada sejumlah sumurnya memang sedikit.
Dari 21 sumur gas yang ada di kawasan Tanggulangin hanya 9 sumur yang bisa dieksplorasi. Sedangkan di Desa Wunut, Kecamatan Tanggulangin hanya beroperasi 3 sumur.
Dana bagi hasil Lapindo dengan Pemkab Sidoarjo terkait hasil gas memang belum maksimal. Pada 2010 Pemkab hanya memperoleh Rp93 juta, 2011 meningkat menjadi Rp270 juta, meningkat kembali pada 2012 mencapai Rp2,9 miliar.
Sedangkan pada triwulan 2013 ini hanya mencapai Rp754 juta. "Bagi hasil yang diperoleh pemkab terlalu kecil," ujar Fenny, Selasa (22/10/2013).
Selama ini Lapindo beralasan jika bagi hasil yang diberikan kecil karena sumber daya yang diperoleh dari sejumlah sumur yang ada di Tanggulangin sangat kecil. Oleh karena itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan LBI agar ada MoU jika nantinya terjadi kesalahan pengeboran yang bisa berakibat fatal.
Bukan hanya itu, Fenny juga berharap nantinya ada tanggung jawab dari Lapindo untuk bertanggung jawab agar warga setempat tidak keberatan.
Terpisah, Public Relation Manager LBI Anita Arianti saat dikonfirmasi mengakui ada rencana pengembangan lagi di area kawasan sumur di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin. Ada sekitar 3 titik yang rencananya akan di eksplorasi lagi untuk diambil gasnya.
Anita menambahkan, di kawasan tersebut sudah ada sejumlah sumur. Namun Lapindo akan lakukan pengeboran di tempat yang baru tapi tetap di area tersebut.
Terkait izin, Anita mengaku ada beberapa perijinan sedang dilengkapi. Termasuk izin lingkungan yang saat ini sedang menunggu rekomendasi dari Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.
Sedangkan izin upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) diakui sudah diselesaikan. “Kita berharap perizinan semuanya segera turun agar bisa dikembangkan di lapangan," ujar Anita.
Saat ini sejumlah sumur yang dimiliki Lapindo hanya bisa mengeluarkan gas 5 MMCF per hari. Jumlah tersebut sangat minim sehingga perlu dilakukan pengembangan lagi.
Bahkan, niatan Lapindo untuk ekplorasi migas mendapat dukungan dari pemkab Sidoarjo. Hal ini berkaitan dengan dana bagi hasil migas yang nantinya diperoleh Pemkab Sidoarjo.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan dan ESDM, Fenny Apridawati mengatakan, dana bagi hasil (DBH) yang diberikan oleh Lapindo kepada Pemkab Sidoarjo saat ini masih minim. Pasalnya, eksplorasi migas yang dilakukan Lapindo pada sejumlah sumurnya memang sedikit.
Dari 21 sumur gas yang ada di kawasan Tanggulangin hanya 9 sumur yang bisa dieksplorasi. Sedangkan di Desa Wunut, Kecamatan Tanggulangin hanya beroperasi 3 sumur.
Dana bagi hasil Lapindo dengan Pemkab Sidoarjo terkait hasil gas memang belum maksimal. Pada 2010 Pemkab hanya memperoleh Rp93 juta, 2011 meningkat menjadi Rp270 juta, meningkat kembali pada 2012 mencapai Rp2,9 miliar.
Sedangkan pada triwulan 2013 ini hanya mencapai Rp754 juta. "Bagi hasil yang diperoleh pemkab terlalu kecil," ujar Fenny, Selasa (22/10/2013).
Selama ini Lapindo beralasan jika bagi hasil yang diberikan kecil karena sumber daya yang diperoleh dari sejumlah sumur yang ada di Tanggulangin sangat kecil. Oleh karena itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan LBI agar ada MoU jika nantinya terjadi kesalahan pengeboran yang bisa berakibat fatal.
Bukan hanya itu, Fenny juga berharap nantinya ada tanggung jawab dari Lapindo untuk bertanggung jawab agar warga setempat tidak keberatan.
Terpisah, Public Relation Manager LBI Anita Arianti saat dikonfirmasi mengakui ada rencana pengembangan lagi di area kawasan sumur di Desa Kedungbanteng, Kecamatan Tanggulangin. Ada sekitar 3 titik yang rencananya akan di eksplorasi lagi untuk diambil gasnya.
Anita menambahkan, di kawasan tersebut sudah ada sejumlah sumur. Namun Lapindo akan lakukan pengeboran di tempat yang baru tapi tetap di area tersebut.
Terkait izin, Anita mengaku ada beberapa perijinan sedang dilengkapi. Termasuk izin lingkungan yang saat ini sedang menunggu rekomendasi dari Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.
Sedangkan izin upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) diakui sudah diselesaikan. “Kita berharap perizinan semuanya segera turun agar bisa dikembangkan di lapangan," ujar Anita.
Saat ini sejumlah sumur yang dimiliki Lapindo hanya bisa mengeluarkan gas 5 MMCF per hari. Jumlah tersebut sangat minim sehingga perlu dilakukan pengembangan lagi.
(gpr)