Hatta yakin DPR restui pengambilalihan Inalum
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Keuangan M Chatib Basri tiba-tiba terlihat meninggalkan Rapat Inalum di Gedung DPR yang seharusnya dimulai pukul 21.20.
Ketika ditanyakan mengapa memutuskan pergi, Hatta mengaku, sebagai Menteri Koordinator, dirinya tidak boleh melakukan rapat dengan Komisi DPR.
"Sebelumnya undangannya gabungan tetapi berdasarkan tata tertib Komisi, ternyata Menko tidak diperkenankan ikut," ujar Hatta di gedung DPR, Selasa (22/10/2013).
Hatta sengaja optimistis kepulangannya tidak akan mengganggu persetujuan pengambilalihan Inalum yang sudah disepakati Pemerintah dengan Jepang Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD558 miliar. "Kalau saya sudah (berani) pulang berarti Insya Allah ini akan sukses'," kata Hatta.
Dia juga senang dengan ini Pemerintah dapat melakukan penghematan karena sebelumnya anggaran pengambilalihan Inalum di RAPBNP sebesar Rp7 triliun.
"Di plafon (RAPBNP) ada Rp5 triliun, di Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Rp2 triliun. Penghematan justru lebih bagus," tandasnya.
Ketika ditanyakan mengapa memutuskan pergi, Hatta mengaku, sebagai Menteri Koordinator, dirinya tidak boleh melakukan rapat dengan Komisi DPR.
"Sebelumnya undangannya gabungan tetapi berdasarkan tata tertib Komisi, ternyata Menko tidak diperkenankan ikut," ujar Hatta di gedung DPR, Selasa (22/10/2013).
Hatta sengaja optimistis kepulangannya tidak akan mengganggu persetujuan pengambilalihan Inalum yang sudah disepakati Pemerintah dengan Jepang Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD558 miliar. "Kalau saya sudah (berani) pulang berarti Insya Allah ini akan sukses'," kata Hatta.
Dia juga senang dengan ini Pemerintah dapat melakukan penghematan karena sebelumnya anggaran pengambilalihan Inalum di RAPBNP sebesar Rp7 triliun.
"Di plafon (RAPBNP) ada Rp5 triliun, di Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Rp2 triliun. Penghematan justru lebih bagus," tandasnya.
(gpr)