Dahlan: 70 persen produksi Inalum akan penuhi pasar RI
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku pasar Jepang yang menjadi tujuan ekspor aluminium produksi Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) akan dialihkan ke pasar dalam negeri dengan kembalinya Inalum menjadi milik Indonesia.
Untuk memenuhi pasar dalam negeri tersebut, Dahlan juga telah mendapatkan pembeli domestik untuk memenuhi serapan pasar lokal aluminium.
"Sudah dapat (pembeli), 70 persen sudah di dalam negeri dan akhir tahun ini kontraknya sudah 100 persen," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.
Dia menerangkan, untuk mencegah kurangnya pasokan bahan baku Inalum apabila sudah dikembalikan Nippon Asahan Aluminium (NAA) kepada Pemerintah Indonesia dan menjadi BUMN, maka dirinya telah meminta agar kontrak pembelian bahan baku aluminium diperpanjang selama dua tahun ke depan.
"Dengan itu, kami setujui beberapa waktu yang lalu agar direksi memperpanjang kontrak pembelian bahan baku hingga dua tahun ke depan," tandas Dahlan.
Semalam, Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui anggaran pengambilalihan Inalum dari perusahaan Jepang, yaitu Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD558 juta. Dengan begitu, Inalum akan segera menjadi perusahaan pelat merah.
Untuk memenuhi pasar dalam negeri tersebut, Dahlan juga telah mendapatkan pembeli domestik untuk memenuhi serapan pasar lokal aluminium.
"Sudah dapat (pembeli), 70 persen sudah di dalam negeri dan akhir tahun ini kontraknya sudah 100 persen," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.
Dia menerangkan, untuk mencegah kurangnya pasokan bahan baku Inalum apabila sudah dikembalikan Nippon Asahan Aluminium (NAA) kepada Pemerintah Indonesia dan menjadi BUMN, maka dirinya telah meminta agar kontrak pembelian bahan baku aluminium diperpanjang selama dua tahun ke depan.
"Dengan itu, kami setujui beberapa waktu yang lalu agar direksi memperpanjang kontrak pembelian bahan baku hingga dua tahun ke depan," tandas Dahlan.
Semalam, Komisi VI DPR RI akhirnya menyetujui anggaran pengambilalihan Inalum dari perusahaan Jepang, yaitu Nippon Asahan Aluminium (NAA) sebesar USD558 juta. Dengan begitu, Inalum akan segera menjadi perusahaan pelat merah.
(gpr)