NTT butuh 8.727 rumah untuk eks pengungsi Timor Leste
A
A
A
Sindonews.com - Kebutuhan tanah untuk lokasi pembangunan rumah khusus bagi warga eks pengungsi Timor Leste di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diperkirakan mencapai 174.54 hektar (ha).
Lahan tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun sekitar 8.727 unit rumah warga baru asal Timor Leste, sehingga mereka bisa memiliki rumah layak huni.
Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Agus Sumargiarto mengungkapkan, masalah pertanahan menjadi persoalan mendasar dalam program pembangunan rumah MBR di NTT. Dia mengakui beberapa pemerintah kabupaten/ kota di NTT belum semua memberikan SK penetapan lokasi yang jelas dan SK penerima bantuan.
"Untuk itu, kami berharap pemda setempat bisa ikut membantu dalam proses pengadaan lahan seluas 174,54 ha untuk memenuhi kebutuhan program Direktif Presiden terkait penyediaan rumah untuk warga baru asal Timor Leste di NTT dan untuk pelaksanaan tahun 2013 agar memanfaatkan lahan yang sudah ada yang dipersiapkan untuk pembangunan rumah tahun 2013, mengingat anggaran untuk pengadaan tanah belum tersedia," kata Agus dalam rilisnya di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, berdasarkan pendataan per 31 Mei 2013, warga baru asal Timor Leste yang tidak mempunyai rumah sebanyak 8.727 unit. Dari data yang dimiliki Kemenpera, kebutuhan rumah MBR terbanyak berada di Kabupaten Belu, yakni 4.082 unit, Kabupaten Kupang 1.527 unit, Kota Kupang 1.252 unit, Kabupaten Timor Tengah Utara 887 unit, Kabupaten Timor Tengah Selatan 356 unit, Kabupaten Alor 323 unit, Kabupaten Flores Timur 168 unit dan Kabupaten Ngada 132 unit.
Menurutnya, pelaksanaan kebijakan pembangunan rumah MBR Program Direktif Presiden di Provinsi NTT 2013 harus mendapat dukungan dari pemda dan masyarakat setempat. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka penyediaan rumah bagi warga baru asal Timor Leste berdasarkan Direktif Presiden RI dan harus tuntas programnya di tahun 2014.
"Target awal berdasarkan data dari Pemprov NTT, yakni pembangunan rumah khusus 9.762 unit dan rumah swadaya 20.305 unit. Sedangkan realisasi tahun 2011-2012 terbangun sekitar 2.603 unit rumah khusus dan 17.431 unit rumah swadaya," imbuhnya.
Lahan tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun sekitar 8.727 unit rumah warga baru asal Timor Leste, sehingga mereka bisa memiliki rumah layak huni.
Deputi Bidang Pengembangan Kawasan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) Agus Sumargiarto mengungkapkan, masalah pertanahan menjadi persoalan mendasar dalam program pembangunan rumah MBR di NTT. Dia mengakui beberapa pemerintah kabupaten/ kota di NTT belum semua memberikan SK penetapan lokasi yang jelas dan SK penerima bantuan.
"Untuk itu, kami berharap pemda setempat bisa ikut membantu dalam proses pengadaan lahan seluas 174,54 ha untuk memenuhi kebutuhan program Direktif Presiden terkait penyediaan rumah untuk warga baru asal Timor Leste di NTT dan untuk pelaksanaan tahun 2013 agar memanfaatkan lahan yang sudah ada yang dipersiapkan untuk pembangunan rumah tahun 2013, mengingat anggaran untuk pengadaan tanah belum tersedia," kata Agus dalam rilisnya di Jakarta, Senin (28/10/2013).
Lebih lanjut, dia menjelaskan, berdasarkan pendataan per 31 Mei 2013, warga baru asal Timor Leste yang tidak mempunyai rumah sebanyak 8.727 unit. Dari data yang dimiliki Kemenpera, kebutuhan rumah MBR terbanyak berada di Kabupaten Belu, yakni 4.082 unit, Kabupaten Kupang 1.527 unit, Kota Kupang 1.252 unit, Kabupaten Timor Tengah Utara 887 unit, Kabupaten Timor Tengah Selatan 356 unit, Kabupaten Alor 323 unit, Kabupaten Flores Timur 168 unit dan Kabupaten Ngada 132 unit.
Menurutnya, pelaksanaan kebijakan pembangunan rumah MBR Program Direktif Presiden di Provinsi NTT 2013 harus mendapat dukungan dari pemda dan masyarakat setempat. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka penyediaan rumah bagi warga baru asal Timor Leste berdasarkan Direktif Presiden RI dan harus tuntas programnya di tahun 2014.
"Target awal berdasarkan data dari Pemprov NTT, yakni pembangunan rumah khusus 9.762 unit dan rumah swadaya 20.305 unit. Sedangkan realisasi tahun 2011-2012 terbangun sekitar 2.603 unit rumah khusus dan 17.431 unit rumah swadaya," imbuhnya.
(rna)