Jangan bandingkan RI dengan Singapura dan Malaysia
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Bambang Brodjonegoro kembali meminta masyarakat tidak membandingkan posisi Indonesia dan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia dalam laporan Doing Business 2014 yang dirilis Bank Dunia.
Bambang kembali meminta agar semua kemajuan ekonomi Inonesia dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki ukuran ekonomi dan demografis besar seperti India, China, dan Brazil.
"Enggak fair kalau membandingkan Singapura yang levelnya kota dengan Indonesia dengan luas dari Sabang sampai Merauke," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Bambang mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki kompleksitas lebih rumit dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN.
"Kecuali negara yang sudah maju sekali seperti Amerika Serikat yang besar tapi sudah bisa memanage segalanya secara detail," kata dia.
Namun, Bambang berujar bahwa kenaikan peringkat kemudahan berbisnis dari 128 pada tahun 2012 menjadi 120 pada tahun ini merupakan hasil sebuah perbaikan kebijakan yang cukup signifikan. "Artinya akses ke kredit dan elektrifikasi kita membaik," pungkas Bambang.
Bambang kembali meminta agar semua kemajuan ekonomi Inonesia dibandingkan dengan negara-negara yang memiliki ukuran ekonomi dan demografis besar seperti India, China, dan Brazil.
"Enggak fair kalau membandingkan Singapura yang levelnya kota dengan Indonesia dengan luas dari Sabang sampai Merauke," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Bambang mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki kompleksitas lebih rumit dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN.
"Kecuali negara yang sudah maju sekali seperti Amerika Serikat yang besar tapi sudah bisa memanage segalanya secara detail," kata dia.
Namun, Bambang berujar bahwa kenaikan peringkat kemudahan berbisnis dari 128 pada tahun 2012 menjadi 120 pada tahun ini merupakan hasil sebuah perbaikan kebijakan yang cukup signifikan. "Artinya akses ke kredit dan elektrifikasi kita membaik," pungkas Bambang.
(izz)