Right issue, OCBC NISP targetkan Rp3,5 T
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) menargetkan akan meraih dana Rp3,5 triliun dalam rights issue ketujuhnya. Dana tersebut disiapkan perseroan demi mendukung ekspansi penyaluran kredit.
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, pemilik saham telah merestui aksi korporasi tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Aksi korporasi ini disebutnya akan dilakukan bulan depan. Peyaluran kredit masih didominasi sektor UMKM mencapai 55 persen, sedangkan korporasi sebesar 22 persen, dan konsumsi mencapai 21 persen.
“Sesuai hasil RPUSLB perseroan akan meraih dana Rp3,5 triliun. Setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk mendukung usaha dalam penyaluran kredit. Rasio kecukupan modal (CAR) perseroan saat ini 14,90 persen, setelah right issue akan di atas 17 persen,” ujar Parwati usai RUPSLB di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Pendaftaran penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ini telah didaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perseroan berencana menawarkan sebanyaknya 2.923.730.091 saham biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp125 per saham. Harga yang ditetapkan adalan sebesar Rp1.200 per saham, sehingga nilai keseluruhan dari penerbitan saham ini mencapai Rp3,5 triliun.
Rights issue ini memberikan rasio 500:171, di mana setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham dengan nilai nominal Rp125 mempunyai HMETD untuk membeli sebanyak 171 saham baru dengan harga Rp1.200 per saham.
Syaratnya, nama pemegang saham tersebut harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 11 November 2013 dan harga penawaran Rp1.200 per saham tersebut harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja mengatakan, pemilik saham telah merestui aksi korporasi tersebut dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Aksi korporasi ini disebutnya akan dilakukan bulan depan. Peyaluran kredit masih didominasi sektor UMKM mencapai 55 persen, sedangkan korporasi sebesar 22 persen, dan konsumsi mencapai 21 persen.
“Sesuai hasil RPUSLB perseroan akan meraih dana Rp3,5 triliun. Setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk mendukung usaha dalam penyaluran kredit. Rasio kecukupan modal (CAR) perseroan saat ini 14,90 persen, setelah right issue akan di atas 17 persen,” ujar Parwati usai RUPSLB di Jakarta, Selasa (29/10/2013).
Pendaftaran penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) ini telah didaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perseroan berencana menawarkan sebanyaknya 2.923.730.091 saham biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp125 per saham. Harga yang ditetapkan adalan sebesar Rp1.200 per saham, sehingga nilai keseluruhan dari penerbitan saham ini mencapai Rp3,5 triliun.
Rights issue ini memberikan rasio 500:171, di mana setiap pemegang saham yang memiliki 500 saham dengan nilai nominal Rp125 mempunyai HMETD untuk membeli sebanyak 171 saham baru dengan harga Rp1.200 per saham.
Syaratnya, nama pemegang saham tersebut harus tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada 11 November 2013 dan harga penawaran Rp1.200 per saham tersebut harus dibayar penuh pada saat pengajuan pemesanan pembelian saham.
(gpr)