Merpati dinilai BUMN paling parah
A
A
A
Sindonews.com - Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Wahyu Hidayat mengatakan, saat ini masih ada sekitar 10 perusahaan milik negara yang bermasalah.
Sayangnya, dia tidak menyebutkan semua BUMN tersebut. Namun, menurut Wahyu, PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) sebagai perusahaan BUMN yang paling para. "Karena sewa jalan terus," ujar Wahyu di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Dia mengatakan, utang Merpati sendiri sudah sangat besar dan equity-nya juga negatif. Menurt Wahyu, seharusnya Merpati sudah ditutup, karena terlalu memberatkan pemerintah.
Dalam proses penyeleseiannya saat ini, pihak Kementerian telah menyerahkan Merpati ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Seperti diketahui, saat ini utang Merpati ditaksir mencapai Rp6,5 triliun. Pergantian direksi yang telah dijalani PT Merpati Nusantara Airlines, namun tidak satu pun dari jajaran tersebut yang sukses menanggulangi masalah utang Merpati.
Sebelumnya, Dahlan memperkirakan sulit untuk mencari investor yang mau membiayai Merpati, karena utang yang ditanggung perusahaan BUMN ini sangat besar.
Sayangnya, dia tidak menyebutkan semua BUMN tersebut. Namun, menurut Wahyu, PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) sebagai perusahaan BUMN yang paling para. "Karena sewa jalan terus," ujar Wahyu di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (30/10/2013).
Dia mengatakan, utang Merpati sendiri sudah sangat besar dan equity-nya juga negatif. Menurt Wahyu, seharusnya Merpati sudah ditutup, karena terlalu memberatkan pemerintah.
Dalam proses penyeleseiannya saat ini, pihak Kementerian telah menyerahkan Merpati ke PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA).
Seperti diketahui, saat ini utang Merpati ditaksir mencapai Rp6,5 triliun. Pergantian direksi yang telah dijalani PT Merpati Nusantara Airlines, namun tidak satu pun dari jajaran tersebut yang sukses menanggulangi masalah utang Merpati.
Sebelumnya, Dahlan memperkirakan sulit untuk mencari investor yang mau membiayai Merpati, karena utang yang ditanggung perusahaan BUMN ini sangat besar.
(izz)