Bumi Resources catat rugi USD413,56 juta
A
A
A
Sindonews.com - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) hingga kuartal III/2013 mencatat rugi bersih sebesar USD413,56 juta. Angka ini turun 36,9 persen dibanding kuartal III/2012 sebesar USD655,42 juta.
Rugi bersih tersebut berhasil dikurangi lantaran perseroan berhasil menekan beban lain-lain, meski perseroan juga mencatat penurunan pendapatan sekitar 4,33 persen menjadi USD2,65 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya USD2,77 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11/2013) menunjukkan bahwa beban pokok pendapatan mengalami peningkatan menjadi USD2,09 miliar dari posisi akhir September tahun lalu sebesar USD2,02 miliar.
Laba kotor tercatat sebesar USD557,59 juta, turun dibanding periode yang sama 2012 senilai USD750,35 juta. Di sisi lain, total beban usaha berhasil ditekan menjadi USD341,8 juta dari USD437,93 juta. Pasalnya, perseroan tidak melakukan eksplorasi dan evaluasi, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat angka USD71,33 juta.
Selain itu, perseroan juga mampu menekan beban umum dan administrasi menjadi USD143,33 juta dari USD172,53 juta. Dengan begitu, laba usaha yang berhasil dibukukan perusahaan senilai USD215,78 juta, masih di bawah tahun lalu sebesar USD312,42 juta.
Kendati demikian, perseroan berhasil menurunkan beban lain-lain bersih mencapai 26,13 persen menjadi USD671,54 juta di akhir September 2013 dari USD909,06 juta pada akhir September 2012. Adapun beban lain-lain yang berhasil ditekan, diantaranya beban bunga dan keuangan menjadi USD449,12 juta dari USD453,58 juta.
Selain itu, rugi atas transaksi derivatif yang turun signifikan menjadi USD94,1 juta dari USD422,04 juta dan tidak memiliki rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi, dimana periode yang sama tahun lalu mencatat kerugian sebesar USD26,67 juta.
Kendati demikian, perseroan mencatat rugi selisih kurs mencapai USD119,56 juta, naik dibanding periode yang sama 2012 senilai USD24,84 juta.
Sementara itu, total aset perseroan per akhir September 2013 tercatat turun menjadi USD7,03 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar USD7,35 miliar, dengan total utang meningkat menjadi sebesar USD7,05 miliar pada akhir bulan lalu dari posisi Desember 2012 senilai USD6,96 miliar.
Rugi bersih tersebut berhasil dikurangi lantaran perseroan berhasil menekan beban lain-lain, meski perseroan juga mencatat penurunan pendapatan sekitar 4,33 persen menjadi USD2,65 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya USD2,77 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11/2013) menunjukkan bahwa beban pokok pendapatan mengalami peningkatan menjadi USD2,09 miliar dari posisi akhir September tahun lalu sebesar USD2,02 miliar.
Laba kotor tercatat sebesar USD557,59 juta, turun dibanding periode yang sama 2012 senilai USD750,35 juta. Di sisi lain, total beban usaha berhasil ditekan menjadi USD341,8 juta dari USD437,93 juta. Pasalnya, perseroan tidak melakukan eksplorasi dan evaluasi, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat angka USD71,33 juta.
Selain itu, perseroan juga mampu menekan beban umum dan administrasi menjadi USD143,33 juta dari USD172,53 juta. Dengan begitu, laba usaha yang berhasil dibukukan perusahaan senilai USD215,78 juta, masih di bawah tahun lalu sebesar USD312,42 juta.
Kendati demikian, perseroan berhasil menurunkan beban lain-lain bersih mencapai 26,13 persen menjadi USD671,54 juta di akhir September 2013 dari USD909,06 juta pada akhir September 2012. Adapun beban lain-lain yang berhasil ditekan, diantaranya beban bunga dan keuangan menjadi USD449,12 juta dari USD453,58 juta.
Selain itu, rugi atas transaksi derivatif yang turun signifikan menjadi USD94,1 juta dari USD422,04 juta dan tidak memiliki rugi atas pelepasan investasi pada entitas asosiasi, dimana periode yang sama tahun lalu mencatat kerugian sebesar USD26,67 juta.
Kendati demikian, perseroan mencatat rugi selisih kurs mencapai USD119,56 juta, naik dibanding periode yang sama 2012 senilai USD24,84 juta.
Sementara itu, total aset perseroan per akhir September 2013 tercatat turun menjadi USD7,03 miliar dari posisi akhir tahun lalu sebesar USD7,35 miliar, dengan total utang meningkat menjadi sebesar USD7,05 miliar pada akhir bulan lalu dari posisi Desember 2012 senilai USD6,96 miliar.
(rna)