Pengusaha warteg masih dipusingkan tempe

Selasa, 05 November 2013 - 18:59 WIB
Pengusaha warteg masih...
Pengusaha warteg masih dipusingkan tempe
A A A
Sindonews.com - Pasokan tempe masih menjadi momok bagi usaha warteg di Jakarta Utara khususnya daerah Koja dan Semper. Hal ini diakui oleh Wawan, pemilik warteg di Koja yang sudah berjualan selama 8 tahun di kawasan tersebut.

"Yang paling susah sekarang itu masih tempe, bahkan kadang-kadang habis," ucapnya saat ditemui Sindonews, Selasa (5/11/2013).

Diakuinya, dia sering membeli bahan masak untuk makanan yang ia jual di pasar-pasar tradisional. Harga tempe yang ia beli sekarang perbaloknya Rp4.000, sebelumnya dia bisa membeli tiga balok dengan harga Rp10.000.

"Dulu Rp10.000 saja sudah dapat tiga balok tempe, sekarang satu balok sudah Rp4.000 bahkan minggu lalu beli satu balok tempe harganya Rp5.000," keluhnya.

Dia mengatakan, banyak pelanggannya yang memang memfavoritkan tempe sebagai pilihan mereka. Misalnya tempe goreng, tempe orek, gorengan tempe, bahkan beberapa menu yang dia masak terdapat tempe di dalamnya.

"Kita kan belinya di pasar, kalau lagi ada ya ada, kalau gak ada berarti kosong, masalahnya tempe selalu dicari orang, apalagi di daerah sini banyak pekerja kuli," ucap Wawan.

Hal senada juga diungkapkan Woro, pemilik warteg di daerah Semper. Dia mengatakan kebanyakan pasar di kawasan tersebut memang mengalami kelangkaan tempe, tidak diketahui penyebabnya.

Woro bercerita pernah wartegnya tidak mendapatkan tempe sama sekali selama tiga hingga empat hari dikarenakan tingginya harga kedelai saat itu. Sehingga wartegnya mengalami penurunan secara penghasilan.

"Penghasilan warteg per hari biasanya bisa dapat Rp500 ribuan, tapi pas kita tidak menyajikan tempe turun Rp350 ribu lebih kurang," ungkapnya.

Karena hal tersebut, Woro selalu berusaha menyajikan tempe agar pendapatan harian warteg yang ia kelola tidak merugi. "Biasanya kalau di pasar-pasar sini habis, kita ke daerah Jiung Kemayoran, di sana kita sudah ketemu orang yang produksi tempe. Tapi kalau di pasar sini ada, kita beli di sini," tutupnya.
(gpr)
Berita Terkait
Harga Kedelai Meroket,...
Harga Kedelai Meroket, Disperindag dan Polda Banten Sidak Gudang
Mencari Solusi Meredam...
Mencari Solusi Meredam Gejolak Harga Kedelai
Abai dengan Impor Kedelai,...
Abai dengan Impor Kedelai, Sampai Kapan?
Masih Ada Peluang Indonesia...
Masih Ada Peluang Indonesia Tak Bergantung pada Kedelai Impor
Ironi Tanaman Kedelai...
Ironi Tanaman Kedelai di Indonesia: Tanahnya Terbaik, tapi Impor Terus
Solutif! Harga Kedelai...
Solutif! Harga Kedelai Melonjak, Partai Perindo: Perbaiki Tata Kelola Impor & Tingkatkan Produksi Lokal
Berita Terkini
Rayakan Hari Bumi 2025,...
Rayakan Hari Bumi 2025, Alfamart Tanam 20.000 Mangrove di Pesisir Semarang
7 jam yang lalu
Raup Rp180 Juta per...
Raup Rp180 Juta per Bulan, Azlina Jadi Inspirasi Perempuan UMKM
7 jam yang lalu
Motori Transisi Energi,...
Motori Transisi Energi, PLN EPI Pamer Keunggulan di Ajang GHES
8 jam yang lalu
Sasar Kalangan Profesional,...
Sasar Kalangan Profesional, Edukasi Crypto Goes to Office
8 jam yang lalu
Seluruh Pekerja di Ekosistem...
Seluruh Pekerja di Ekosistem MBG Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan
8 jam yang lalu
Trump Bakal Kenakan...
Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Panel Surya 3.521% dari 4 Negara Asia Tenggara
8 jam yang lalu
Infografis
Elon Musk Mengkritik...
Elon Musk Mengkritik Jet Tempur Siluman F-35 yang Masih Berpilot
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved