Inflasi di negara maju September melambat 1,5%
A
A
A
Sindonews.com - Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi, OECD melaporkan inflasi di negara-negara maju melambat menjadi 1,5 persen pada September 2013, dari 1,7 persen di bulan sebelumnya.
Dilansir dari AFP, Rabu (6/11/2013), kecuali untuk kenaikan singkat pada pertengahan tahun ini, inflasi harga konsumen melambat secara bertahap selama 2 tahun terakhir, dan tingkat inflasi sekarang berada di posisi terendah selama lebih dari 3 tahun untuk 34 negara OECD.
Inflasi di Amerika Serikat (AS) turun menjadi 1,2 persen pada September, dari 1,5 persen di bulan sebelumnya. Sementara inflasi di Zona Euro susut menjadi 1,1 persen dari 1,3 persen.
Kelompok 20 (G20), yang mencakup negara-negara berkembang utama, tingkat inflasi secara keseluruhan turun menjadi 2,9 persen, dari 3,0 persen pada Agustus lalu.
China melawan tren, dengan inflasi mempercepat menjadi 3,1 persen pada September, dari 2,6 persen di bulan sebelumnya.
Analis baru-baru ini menunjuk perlambatan inflasi dan pelemahan pertumbuhan global sebagai alasan bagi bank sentral di negara-negara maju untuk menjaga tingkat suku bunga rendah dan kebijakan pelonggaran.
Dilansir dari AFP, Rabu (6/11/2013), kecuali untuk kenaikan singkat pada pertengahan tahun ini, inflasi harga konsumen melambat secara bertahap selama 2 tahun terakhir, dan tingkat inflasi sekarang berada di posisi terendah selama lebih dari 3 tahun untuk 34 negara OECD.
Inflasi di Amerika Serikat (AS) turun menjadi 1,2 persen pada September, dari 1,5 persen di bulan sebelumnya. Sementara inflasi di Zona Euro susut menjadi 1,1 persen dari 1,3 persen.
Kelompok 20 (G20), yang mencakup negara-negara berkembang utama, tingkat inflasi secara keseluruhan turun menjadi 2,9 persen, dari 3,0 persen pada Agustus lalu.
China melawan tren, dengan inflasi mempercepat menjadi 3,1 persen pada September, dari 2,6 persen di bulan sebelumnya.
Analis baru-baru ini menunjuk perlambatan inflasi dan pelemahan pertumbuhan global sebagai alasan bagi bank sentral di negara-negara maju untuk menjaga tingkat suku bunga rendah dan kebijakan pelonggaran.
(dmd)