Harga emas dunia melemah

Kamis, 07 November 2013 - 19:47 WIB
Harga emas dunia melemah
Harga emas dunia melemah
A A A
Sindonews.com - Harga emas di perdagangan dunia hari ini melemah, terpukul kekhawatiran hasil pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) dan data ekonomi AS yang bisa memberikan petunjuk kapan Federal Reserve (Fed) akan mulai meluncurkan kembali stimulus moneter.

AS akan melaporkan data PDB periode Juli-September 2013 dan klaim pengangguran. Analis melihat laporan pekerjaan AS untuk Oktober pada Jumat (8/11/2013) waktu setempat, dapat memberikan gambaran paling jelas mengenai dampak shutdown pemerintah bulan lalu, yang mungkin memprovokasi kelanjutan perpanjangan pembelian obligasi Fed.

Melemahnya dolar membuat aset, seperti emas yang dalam mata USD lebih murah dan lebih menarik bagi investor, sehingga cenderung mendukung logam.

"Emas telah berada dalam tren menurun untuk jangka waktu yang lama dan investor cenderung melihat data ekonomi bisa memberikan arah," kata analis Credit Suisse, Karim Cherif, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (7/11/2013).

"Hari ini fokus utama adalah terhadap ECB untuk link mata uang, tetapi data payrolls AS juga menjadi penting dan jejak negatif akan kembali meluncurkan sebuah diskusi tentang kapan tapering Fed akan mulai dilakukan," jelasnya.

Spot emas turun 0,2 persen menjadi sebesar 1.314,60 per ounce pada pukul 11.03 GMT (19.03 WIB), setelah naik 0,5 persen pada Rabu (6/11/2013) lalu, sebelumnya mengalami kerugian selama 7 hari berturut-turut.

Pedagang saat ini melihat dukungan teknis dipatok pada USD1.310 dan USD1.300. Sementara resistance jangka pendek berdiri di USD1.350. Logam mulia terjebak sempit di USD1.306-USD1.321 per ounce pekan ini.

Emas berjangka untuk Desember melemah USD3,30 menjadi USD1,314.40 per ounce.

Euro melayang mendekati level tertinggi dalam satu pekan terhadap dolar menjelang pertemuan kebijakan pengaturan ECB, Kamis waktu setempat.

Penurunan tajam inflasi zona euro pekan lalu meningkatkan spekulasi ECB bisa mempertimbangkan untuk memangkas suku bunga di bawah tingkat 0,5 persen, lari dari data kuat dalam beberapa hari terakhir. Hal itu mendukung euro.

"Kami percaya pasar (emas) masih rentan terhadap kerugian lebih lanjut dengan headline makro dan dolar mendominasi perdagangan," kata VTB Capital.

Kepemilikan di SPDR Gold Trust, terbesar di Exchange Traded Funds ( ETF ) yang memungkinkan investor berspekulasi tanpa benar-benar membeli emas, naik 2,1 ton menjadi 868,42 ton pada Rabu, kenaikan pertama sejak 22 Oktober.

Pembelian emas merupakan refleksi dari meningkatnya minat investor terhadap logam, telah melihat arus lebih dari 450 ton tahun ini, mengendalikan kepemilikan ke angka terendah sejak awal 2009.

Sementara itu, spot perak turun 0,1 persen menjadi USD21,76 per ounce. Spot platinum naik 0,1 persen menjadi USD1,462.99 per ounce, dan paladium jatuh 0,7 persen menjadi USD756,72 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 15 Agustus di angka USD762,25 pada awal perdagangan.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7840 seconds (0.1#10.140)