Cirebon akan perketat perizinan minimarket
A
A
A
Sindonews.com - Wakil Wali Kota Cirebon Nasrudin Azis berjanji perizinan pasar modern akan semakin diperketat bahkan dihentikan. Namun moratorium tersebut harus dibahas lebih jauh terlebih dulu dengan DPRD.
"Kan saat ini raperda minimarket belum rampung di tingkat dewan. Kalau sudah jadi perda, aturan ini bisa dijadikan embrio untuk moratorium pasar modern dengan memasukkan hal-hal yang berkaitan dengan pembatasan pendirian pasar modern lain yang lebih besar, selain minimarket," jelas dia, Jumat (8/11/2013).
Sementara, terkait kebijakan penyerapan tenaga kerja lokal, Kepala Cabang Alfamart Plumbon, Nano Suparno memastikan seluruh toko khususnya Alfamart telah memenuhi persyaratan tersebut. Bahkan, penyerapan tenaga kerja lokal mencapai 90 persen.
"Mulai dari karyawan tingkat manajerial hingga terbawah, kami buka untuk masyarakat lokal. Tentunya dengan persyaratan yang ditentukan," ujar dia di sela pembukaan outlet di Desa Panongan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. kemarin.
Dia pun memandang, adanya pendapat yang menyebut pasar modern mematikan ekonomi masyarakat tradisional tidaklah benar. Pasalnya, saat ini telah terjadi perubahan pola perilaku konsumen dalam berbelanja.
"Masyarakat sekarang kan lebih ingin belanja di tempat yang bersih, sejuk, dan nyaman. Kan kita tidak bisa memaksa konsumen untuk datang ke lokasi belanja yang membuat mereka tak nyaman, apalagi pasar modern pun melakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitarnya," pungkas dia.
"Kan saat ini raperda minimarket belum rampung di tingkat dewan. Kalau sudah jadi perda, aturan ini bisa dijadikan embrio untuk moratorium pasar modern dengan memasukkan hal-hal yang berkaitan dengan pembatasan pendirian pasar modern lain yang lebih besar, selain minimarket," jelas dia, Jumat (8/11/2013).
Sementara, terkait kebijakan penyerapan tenaga kerja lokal, Kepala Cabang Alfamart Plumbon, Nano Suparno memastikan seluruh toko khususnya Alfamart telah memenuhi persyaratan tersebut. Bahkan, penyerapan tenaga kerja lokal mencapai 90 persen.
"Mulai dari karyawan tingkat manajerial hingga terbawah, kami buka untuk masyarakat lokal. Tentunya dengan persyaratan yang ditentukan," ujar dia di sela pembukaan outlet di Desa Panongan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. kemarin.
Dia pun memandang, adanya pendapat yang menyebut pasar modern mematikan ekonomi masyarakat tradisional tidaklah benar. Pasalnya, saat ini telah terjadi perubahan pola perilaku konsumen dalam berbelanja.
"Masyarakat sekarang kan lebih ingin belanja di tempat yang bersih, sejuk, dan nyaman. Kan kita tidak bisa memaksa konsumen untuk datang ke lokasi belanja yang membuat mereka tak nyaman, apalagi pasar modern pun melakukan tanggung jawab sosial terhadap masyarakat sekitarnya," pungkas dia.
(izz)