Omzet industri kemasan diperkirakan capai Rp50,6 T
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Federasi Pengemasan Indonesia, Henky Wibawa memperkirakan, industri kemasan hingga akhir tahun ini akan meningkat 10 persen dari realisasi tahun lalu sebesar Rp46 triliun, berkat pertumbuhan industri makanan dan minuman.
"Tahun ini, omzet penjualan industri kemasan diperkirakan mencapai Rp50,6 triliun, naik 10 persen dari penjualan tahun lalu yang sebesar Rp46 triliun," kata dia di Hotel Mandarin, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Menurutnya, industri pengemasan sangat dipengaruhi oleh industri makanan dan minuman, karena itu, pertumbuhan industri kemasan pada tahun ini pun sejalan dengan pertumbuhan industri makanan-minuman.
"Pertumbuhan industri kemasan sejalan dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman. Sekitar 70 persen produksi industri kemasan diserap industri makanan dan minuman," terangnya.
Selain dari sektor makanan dan minuman, pertumbuhan penjualan kemasan juga ditambah oleh industri produk konsumsi, farmasi, otomotif, dan kosmetik.
"Segmen produk, kemasan berbahan plastik berkontribusi terbesar terhadap omzet dengan persentase sebanyak 53 persen, diikuti kemasan berbahan kertas 34 persen, kaleng 6 persen, dan kaca 3 persen," ungkapnya.
Minimnya kontribusi kemasan berbahan kaca dan kaleng, kata Henky, dikarenakan kedua bahan ini hanya digunakan untuk jenis produk premium sehingga kuantitasnya tidak terlalu tinggi.
"Tahun ini, omzet penjualan industri kemasan diperkirakan mencapai Rp50,6 triliun, naik 10 persen dari penjualan tahun lalu yang sebesar Rp46 triliun," kata dia di Hotel Mandarin, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Menurutnya, industri pengemasan sangat dipengaruhi oleh industri makanan dan minuman, karena itu, pertumbuhan industri kemasan pada tahun ini pun sejalan dengan pertumbuhan industri makanan-minuman.
"Pertumbuhan industri kemasan sejalan dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman. Sekitar 70 persen produksi industri kemasan diserap industri makanan dan minuman," terangnya.
Selain dari sektor makanan dan minuman, pertumbuhan penjualan kemasan juga ditambah oleh industri produk konsumsi, farmasi, otomotif, dan kosmetik.
"Segmen produk, kemasan berbahan plastik berkontribusi terbesar terhadap omzet dengan persentase sebanyak 53 persen, diikuti kemasan berbahan kertas 34 persen, kaleng 6 persen, dan kaca 3 persen," ungkapnya.
Minimnya kontribusi kemasan berbahan kaca dan kaleng, kata Henky, dikarenakan kedua bahan ini hanya digunakan untuk jenis produk premium sehingga kuantitasnya tidak terlalu tinggi.
(izz)