Dibayangi BI rate, IHSG diprediksi terkoreksi lagi

Selasa, 12 November 2013 - 08:15 WIB
Dibayangi BI rate, IHSG...
Dibayangi BI rate, IHSG diprediksi terkoreksi lagi
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memasuki hari kedua pekan ini diprediksi masih belum menemukan pijakan yang pas untuk bisa mendaki. Bahkan, rintangan spekulasi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) justru membuat IHSG berpotensi kembali terperosok dalam perdagangan hari ini.

Menurut Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, spekulasi tersebut telah menyebabkan kekhawatiran berlebih pada investor dengan portofolio perbankan pada khususnya.

"Berkembangnya spekulasi di market Bank Indonesia akan kembali menaikkan BI rate sebesar 25 basis dalam RDG BI menjadi 7,5 persen mendorong terkulainya saham perbankan secara khusus dan IHSG secara umum dalam perdagangan Senin. Tekanan jual akan berlanjut dalam perdagangan Selasa," kata Edwin, Selasa (12/11/2013).

Secara teknikal pun, kata Edwin, tampak IHSG membentuk pola pelemahan lanjutan di tengah tajamnya kejatuhan EIDO 2,4 persen, melemahnya Rupiah terhadap USD ke level 11.555 dan tipisnya kenaikan Dow Jones 21,32 poin (0,14 persen).

"Rentang IHSG pada kisaran 4.401-4.473. Pola black candle terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation," kata Edwin.

Dari Amerika Serikat, Dow Jones meski kembali ditutup menguat, namun hanya terjadi pada rentang yang sangat tipis sebesar 21,32 poin (0,14 persen) di level 15.783,1 di tengah tipisnya volume perdagangan.

Pergerakan tipis Dow Jones tersebut disertai turunnya The Vix sebesar 2,87 persen ditutup di level 12,53 di tengah ekspektasi baru bahwa the Fed akan mengurangi paket stimulus sebelum Maret 2014, merujuk kuatnya pertumbuhan data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat pekan lalu.

Sekitar 454 dari 500 emiten dalam Indeks S&P yang telah merilis laba bersih LK Q3/2013, 68 persen diantaranya mengalahkan estimasi earnings awal analis (lebih tinggi dibandingkan rata-rata 63 persen sejak tahun 1994).
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1066 seconds (0.1#10.140)