Kepala BSN minta produsen ber-SNI tiru UKM mebel
Kepala BSN minta produsen ber-SNI tiru UKM mebel
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN), Bambang Prasetya meminta seluruh produsen yang menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI) meniru Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mebel di Jepara, Jawa Tengah.
Pasalnya, hampir seluruh perajin tersebut memiliki standar yang tinggi dan memiliki akses menuju pasar internasional sendiri.
"Saya tidak menyangka perajin kayu di Jepara dengan total 12 ribu UKM dan 5 juta orang mempunyai akses global dari internet," ujar Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Hal menarik mengenai perajin mebel Jepara, menurut Bambang adalah hampir seluruh UKM tersebut rata-rata sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Hebatnya lagi apabila ada UKM yang belum menggunakan kayu standar, maka akan dibantu oleh Asosiasi dan UKM lainnya," sambungnya.
Dia juga meminta agar Indonesia siap bersaing dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand pada 2015 dengan mewujudkan standardisasi nasional.
"Yang punya Sumber Daya Alam itu Malaysia dan Thailand. Oleh karena itu dalam forum ini kita menata diri lewat standardisasi nasional," pungkasnya.
Pasalnya, hampir seluruh perajin tersebut memiliki standar yang tinggi dan memiliki akses menuju pasar internasional sendiri.
"Saya tidak menyangka perajin kayu di Jepara dengan total 12 ribu UKM dan 5 juta orang mempunyai akses global dari internet," ujar Bambang di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Hal menarik mengenai perajin mebel Jepara, menurut Bambang adalah hampir seluruh UKM tersebut rata-rata sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Hebatnya lagi apabila ada UKM yang belum menggunakan kayu standar, maka akan dibantu oleh Asosiasi dan UKM lainnya," sambungnya.
Dia juga meminta agar Indonesia siap bersaing dengan negara-negara tetangga di kawasan ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand pada 2015 dengan mewujudkan standardisasi nasional.
"Yang punya Sumber Daya Alam itu Malaysia dan Thailand. Oleh karena itu dalam forum ini kita menata diri lewat standardisasi nasional," pungkasnya.
(gpr)
Explore More