SNI jadi acuan standar internasional
A
A
A
Sindonews.com - Ukuran Standar Nasional Indonesia (SNI) diyakini telah diakui secara internasional, bahkan menjadi acuan kerja sama internasional.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Perniagaan dan Kewirausahaan, Edy Putra Irawady mengatakan, bahwa World Trade Organization (WTO) sudah mengakui SNI dalam kerja sama multilateral.
"Total jumlah SNI sebesar 9.622 dan 323 di produk perikanan sudah diakui internasional. Di mana sebagian besar memiliki akses pasar impor," ujar Edy di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Salah satu contoh lainnya adalah Standar Indonesia Rubber (SIR) yang telah menjadi icon karet dunia juga dirasa Edy telah mendapatkan pengakuan dunia bisnis internasional.
"Kita telah menjadi acuan dalam penentuan peredaran barang dan jasa serta besarnya peran Indonesia dalam kerja sama standar internasional," lanjutnya.
Dia juga menyebut SNI adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah disepakati berbagai macam pihak dan telah memberikan keuntungan nyata kepada masyarakat.
"Contohnya produk minyak goreng, air minum dalam kemasan, pupuk dan garam yang telah memberikan banyak keuntungan," pungkas Edy.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Perniagaan dan Kewirausahaan, Edy Putra Irawady mengatakan, bahwa World Trade Organization (WTO) sudah mengakui SNI dalam kerja sama multilateral.
"Total jumlah SNI sebesar 9.622 dan 323 di produk perikanan sudah diakui internasional. Di mana sebagian besar memiliki akses pasar impor," ujar Edy di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Salah satu contoh lainnya adalah Standar Indonesia Rubber (SIR) yang telah menjadi icon karet dunia juga dirasa Edy telah mendapatkan pengakuan dunia bisnis internasional.
"Kita telah menjadi acuan dalam penentuan peredaran barang dan jasa serta besarnya peran Indonesia dalam kerja sama standar internasional," lanjutnya.
Dia juga menyebut SNI adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah disepakati berbagai macam pihak dan telah memberikan keuntungan nyata kepada masyarakat.
"Contohnya produk minyak goreng, air minum dalam kemasan, pupuk dan garam yang telah memberikan banyak keuntungan," pungkas Edy.
(izz)