Jusuf Kalla ingatkan pentingnya berinovasi
A
A
A
Sindonews.com - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) memotivasi mahasiswa dan ilmuwan di Gedung Widya Bhakti Puspitek, Serpong, Kota Tangsel, Selasa (19/11/2013).
Dihadapan ratusan undangan, JK mengungkapkan apa yang dibutuhkan dan menjadi masalah bangsa saat ini. "Pertama makanan, kemudian energi dan terakhir sumber daya, baik alam maupun manusia," ujar JK saat berkesempatan menjadi pembicara utama dalam International Seminar tersebut.
Bila sudah mengetahui apa yang menjadi masalah dan kebutuhan, JK pun mengungkapkan betapa pentingnya berinovasi, terlebih untuk kepentingan pasar bebas ASEAN 2015. Menurutnya, untuk menghasilkan inovasi, ada beberapa rangkaian yang harus ditempuh. "Yakni berawal dari ide, kemudian research, baru inovasi," ujarnya.
Namun, inovasi tak akan menjadi berguna bila tak ada industri untuk mengaplikasikannya, dan pasar untuk menerjunkannya kepada masyarakat.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua PMI ini, bila para ilmuwan dan juga penggerak industri sudah melakukan hal tersebut, sudah pasti Indonesia siap menempuh pasar bebas ASEAN 2015.
Sementara itu, pada seminar internasional bertema Inoovation Researxh In Science, Technology and Culture 2013, peneliti dari Inggris juga mengungkapkan konsepnya mengenai MRT terpadu.
"Konsep ini tidak hanya untuk Jakarta saja, melainkan cocok juga menghubungkan Jabodetabek," ungkap Dr Dan David Fullict, dari Impacticity London, Inggris.
Dr Dan memaparkan sistem MRT yang akan menghubungkan pusat pemukiman dan perekonomian yang ada di Jabodetabek. Sistem yang dipaparkan Dr Dan, akan menghubungkan 600 stasiun, 200 di antaranya terletak di bawah tanah.
"Ini sudah diberlakukan di negara maju lainnya. Saya rasa sistem MRT ini sangat cocok untuk Indonesia," pungkasnya.
Dihadapan ratusan undangan, JK mengungkapkan apa yang dibutuhkan dan menjadi masalah bangsa saat ini. "Pertama makanan, kemudian energi dan terakhir sumber daya, baik alam maupun manusia," ujar JK saat berkesempatan menjadi pembicara utama dalam International Seminar tersebut.
Bila sudah mengetahui apa yang menjadi masalah dan kebutuhan, JK pun mengungkapkan betapa pentingnya berinovasi, terlebih untuk kepentingan pasar bebas ASEAN 2015. Menurutnya, untuk menghasilkan inovasi, ada beberapa rangkaian yang harus ditempuh. "Yakni berawal dari ide, kemudian research, baru inovasi," ujarnya.
Namun, inovasi tak akan menjadi berguna bila tak ada industri untuk mengaplikasikannya, dan pasar untuk menerjunkannya kepada masyarakat.
Menurut pria yang juga menjabat sebagai Ketua PMI ini, bila para ilmuwan dan juga penggerak industri sudah melakukan hal tersebut, sudah pasti Indonesia siap menempuh pasar bebas ASEAN 2015.
Sementara itu, pada seminar internasional bertema Inoovation Researxh In Science, Technology and Culture 2013, peneliti dari Inggris juga mengungkapkan konsepnya mengenai MRT terpadu.
"Konsep ini tidak hanya untuk Jakarta saja, melainkan cocok juga menghubungkan Jabodetabek," ungkap Dr Dan David Fullict, dari Impacticity London, Inggris.
Dr Dan memaparkan sistem MRT yang akan menghubungkan pusat pemukiman dan perekonomian yang ada di Jabodetabek. Sistem yang dipaparkan Dr Dan, akan menghubungkan 600 stasiun, 200 di antaranya terletak di bawah tanah.
"Ini sudah diberlakukan di negara maju lainnya. Saya rasa sistem MRT ini sangat cocok untuk Indonesia," pungkasnya.
(gpr)