Danai bisnis ritel, Bank Papua ekspansi di Bali

Rabu, 20 November 2013 - 17:18 WIB
Danai bisnis ritel, Bank Papua ekspansi di Bali
Danai bisnis ritel, Bank Papua ekspansi di Bali
A A A
Sindonews.com - Bank Papua mengucurkan dana hingga miliaran rupiah untuk membiayai berbagai investasi bisnis ritel dan industri perhotelan di Pulau Bali.

"Bali memiliki potensi luar biasa di bisnis ritel dan pariwisata, sehingga hal ini menjadi alasan kami ekspansi di Bali," ujar Direktur Utama Bank Papua, Johan Kafiar usai kerja sama pembiayaan yang dihadiri Presiden Director Group Hardy's, Gede Agus Hardiawan di Denpasar, Rabu (20/11/2013).

Sebagai langkah awal, Bank Papua menggandeng salah satu pemain ritel besar di Bali, yakni Group Hardy's atau GM Holdings yang tengah fokus pada pengembangan bisnis ritel dan perhotelan.

Group Hardy's sepakat kerja sama dengan Bank Papua yang dalam hal pembiayaan bisnis lewat PT Hardy's Retailindo dan bisnis properti lewat PT Hardy's Global Investindo.

Dalam perjanjian itu, Bank Papua mengucurkan dana sebesar Rp224,9 miliar lebih untuk pengembangan bisnis ritel. Sedangkan untuk investasi properti termasuk perhotelan, dikucurkan bantuan hingga Rp35,5 miliar lebih.

Peluang bisnis yang baik dan pertumbuhan ekonomi di Bali, sambung Johan, membuat Bank Papua optimis dalam mengembangkan sayap bisnis dengan melakukan ekspansi strategis di Pulau Dewata.

"Kami berterima kasih dan bangga karena dengan kerja sama ini bisa menjadi pintu masuk bagi rencana-rencana pengembangan bisnis Bank Papua di Bali," ujarnya.

Saat ini, Bank Papua tergolong bank daerah yang tumbuh sehat dan memiliki jaringan operasional terbesar di wilayah Indonesia bagian Timur didukung 27 kantor cabang.

Presiden Director Group Hardy's, Gede Agus Hardiawan mengaku memilih Bank Papua sebagai mitra bisnis, lantaran rencana untuk mendapat pembiayaan untuk pengembangan bisnisnya tidak kunjung direspons Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali.

"Tiga tahun lalu kami mengajukan pembiayaan di bank lokal sesuai harapan gubernur agar peredaran uangnya bisa di Bali. Namun cukup lama tidak ada kepastian, dunia usaha butuh keputusan cepat sehingga akhirnya kami bertemu dengan Bank Papua yang siap membiayai," imbuh Hardiana.

Dia berharap kerja sama itu bisa saling menguntungkan kedua belah pihak, dan bagi Hardy's dukungan pembiayaan itu sangat berarti untuk pengembangan sembilan core bisnis utamanya. "Saat ini, Grup Hardy's terus tumbuh dengan target capex pada 2013 yang mencapai Rp1,3 triliun dengan pertumbuhan bisnis sebesar 35 persen," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3333 seconds (0.1#10.140)