Bursa suspensi saham Nipress
A
A
A
Sindonews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara (suspensi) perdagangan efek PT Nipress (NIPS) mulai sesi I Jakarta Automated Trading System (JATS).
Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre PJ Toelle mengatakan, menunjuk surat PT Nipress Tbk No 60941/NIPS/XI/2013 tertanggal 19 November 2013 perihal copy iklan prospektus ringkas perseroan, maka Bursa memutuskan melakukan suspensi efek perseroan di seluruh pasar sejak sesi I perdagangan hari ini.
"Ini dilakukan dalam rangka menjaga pasar yang wajar, teratur dan efisien," kata dia dalam keterangaanya di keterbukaan informasi BEI.
Sementara yang menjadi pertimbangan Bursa melakukan suspensi perseroan karena perseroan belum mengungkapkan rasio atas pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I yang akan diminta persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2013.
Sekedar informasi, perseroan sebelumnya menyatakan akan melakukan PUT I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 742,85 juta lembar saham dengan harga yang ditawarkan Rp350-450 per saham. Adapun dana segar dari aksi korporasi itu ditargetkan mencapai Rp260 miliar.
Dana hasil rights issue akan digunakan persreoan untuk pembangunan pabrik dan pembelian mesin baru untuk pengembangan industri baterai sekitar 57 persen atau Rp147 miliar. Sedangkan sisanya senilai Rp113 miliar untuk modal kerja.
Kepala Divisi Perdagangan Saham BEI Andre PJ Toelle mengatakan, menunjuk surat PT Nipress Tbk No 60941/NIPS/XI/2013 tertanggal 19 November 2013 perihal copy iklan prospektus ringkas perseroan, maka Bursa memutuskan melakukan suspensi efek perseroan di seluruh pasar sejak sesi I perdagangan hari ini.
"Ini dilakukan dalam rangka menjaga pasar yang wajar, teratur dan efisien," kata dia dalam keterangaanya di keterbukaan informasi BEI.
Sementara yang menjadi pertimbangan Bursa melakukan suspensi perseroan karena perseroan belum mengungkapkan rasio atas pelaksanaan Penawaran Umum Terbatas (PUT) I yang akan diminta persetujuannya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 19 Desember 2013.
Sekedar informasi, perseroan sebelumnya menyatakan akan melakukan PUT I dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 742,85 juta lembar saham dengan harga yang ditawarkan Rp350-450 per saham. Adapun dana segar dari aksi korporasi itu ditargetkan mencapai Rp260 miliar.
Dana hasil rights issue akan digunakan persreoan untuk pembangunan pabrik dan pembelian mesin baru untuk pengembangan industri baterai sekitar 57 persen atau Rp147 miliar. Sedangkan sisanya senilai Rp113 miliar untuk modal kerja.
(rna)