Dua strategi menyiasati utang luar negeri

Selasa, 26 November 2013 - 11:57 WIB
Dua strategi menyiasati...
Dua strategi menyiasati utang luar negeri
A A A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) menyebut nilai tukar rupiah yang akan bergerak di level Rp11.000-Rp11.500 per USD merupakan level yang baik untuk memperbaiki transaksi berjalan.

Deputi Senior BI, Mirza Adityaswara mengatakan, pelemahan rupiah di level Rp11.500 per USD merupakan level yang cocok untuk situasi saat ini, ekspotir sudah dapat menjual hasil ekspornya.

Walaupun nilai tukar rupiah bergerak melemah, Mirza tidak khawatir pembayaran utang luar negeri jatuh tempo tidak akan membengkak. Meski utang jatuh tempo cukup besar, Mirza tidak khawatir karena telah menyiapkan dua strategi.

"Pertama utang dilakukan role over (diperpanjang). Kedua sumber pembiayaan sudah ada sehingga tidak membutuhkan dolar di pasar," katanya di Hotel JW Luwansa, Jakara, Selasa (26/11/2013).

Dari situs resmi BI, utang jatuh tempo Indonesia dari oktober hingga desember 2013 adalah USD21 miliar. Dari total utang tersebut, beban pokok sebesar USD19 miliar dan beban bunga USD1,2 miliar.

Jika lebih dirinci lagi, dari total utang USD21 miliar, utang BI adalah sebesar USD2,1 miliar yang terdiri dari USD1,2 miliar utang pokok dan USD0,8 miliar bunga. Kemudian utang pemerintah mencapai USD2 miliar. Terakhir utang luar negeri swasta mencapai USD18,8 miliar yang terdiri dari utang perbankan dan non perbankan.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7926 seconds (0.1#10.140)