Garuda uji coba penerbangan ATR 72-600
A
A
A
Sindonews.com - PT Garuda Indonesia Tbk melaksanakan explore flight atau penerbangan nonkomersial pesawat ATR 72-600 pertamanya dari Denpasar, Bali, menuju Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Bima di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pesawat ATR 72-600 explore flight tersebut berangkat dari Denpasar pada pukul 08.00 waktu setempat (LT) dan tiba di Labuan Bajo pukul 09.30 LT, lalu berangkat ke Bima pukul 11.00 LT dan melanjutkan perjalanan kembali ke Denpasar pukul 14.30 LT dan tiba di Denpasar pukul 15.45 LT.
Turut serta dalam penerbangan perdana ATR72-600 explore flight tersebut, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Susantono, Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuze, CEO ATR Philipo Bagnato, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan kalangan industri kepariwisataan.
Menurut Emir, penerbangan nonkomersial ATR 72-600 hari ini merupakan penerbangan perkenalan pesawat baru kepada para calon pengguna jasa.
"Pesawat ini merupakan pesawat tercanggih dan paling nyaman di kelasnya dan pengoperasian pesawat ini ke daerah-daerah remote merupakan kelanjutan komitmen Garuda sebagai maskapai pembawa bendera negara untuk terus meningkatkan konektivitas wilayah Indonesia," kata Emir dalam rilisnya di Jakarta, Senin (2/12/2013).
Dia menjelaskan, sesuai program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Garuda akan terus mengembangkan jaringan penerbangannya ke wilayah-wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Perseroan akan mengoperasikan explore ATR72-600 dengan konfigurasi single class cabin (all economy) berkapasitas 70 penumpang untuk melayani penerbangan dari Denpasar ke Labuan Bajo, Tambolaka, Ende dan Bima serta selanjutnya dari Makassar dan Ambon untuk melayani rute-rute penerbangan di wilayah tersebut.
Sejalan dengan program pengembangan armadanya, Garuda Indonesia akan mendatangkan sebanyak 35 pesawat ATR72-600, terdiri dari 25 pesawat berupa firm order dan 10 pesawat berupa options untuk melayani penerbangan point to point pada rute-rute jarak dekat.
Dua pesawat di antaranya tiba bulan November dan Desember tahun ini, sementara sisanya akan didatangkan secara bertahap hingga tahun 2017 mendatang.
Pesawat ATR 72-600 explore flight tersebut berangkat dari Denpasar pada pukul 08.00 waktu setempat (LT) dan tiba di Labuan Bajo pukul 09.30 LT, lalu berangkat ke Bima pukul 11.00 LT dan melanjutkan perjalanan kembali ke Denpasar pukul 14.30 LT dan tiba di Denpasar pukul 15.45 LT.
Turut serta dalam penerbangan perdana ATR72-600 explore flight tersebut, antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, Wakil Menteri Perhubungan RI Bambang Susantono, Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuze, CEO ATR Philipo Bagnato, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar dan kalangan industri kepariwisataan.
Menurut Emir, penerbangan nonkomersial ATR 72-600 hari ini merupakan penerbangan perkenalan pesawat baru kepada para calon pengguna jasa.
"Pesawat ini merupakan pesawat tercanggih dan paling nyaman di kelasnya dan pengoperasian pesawat ini ke daerah-daerah remote merupakan kelanjutan komitmen Garuda sebagai maskapai pembawa bendera negara untuk terus meningkatkan konektivitas wilayah Indonesia," kata Emir dalam rilisnya di Jakarta, Senin (2/12/2013).
Dia menjelaskan, sesuai program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Garuda akan terus mengembangkan jaringan penerbangannya ke wilayah-wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.
Perseroan akan mengoperasikan explore ATR72-600 dengan konfigurasi single class cabin (all economy) berkapasitas 70 penumpang untuk melayani penerbangan dari Denpasar ke Labuan Bajo, Tambolaka, Ende dan Bima serta selanjutnya dari Makassar dan Ambon untuk melayani rute-rute penerbangan di wilayah tersebut.
Sejalan dengan program pengembangan armadanya, Garuda Indonesia akan mendatangkan sebanyak 35 pesawat ATR72-600, terdiri dari 25 pesawat berupa firm order dan 10 pesawat berupa options untuk melayani penerbangan point to point pada rute-rute jarak dekat.
Dua pesawat di antaranya tiba bulan November dan Desember tahun ini, sementara sisanya akan didatangkan secara bertahap hingga tahun 2017 mendatang.
(rna)