Jusuf Kalla minta benefit Jamsostek dipertahankan

Selasa, 03 Desember 2013 - 11:42 WIB
Jusuf Kalla minta benefit...
Jusuf Kalla minta benefit Jamsostek dipertahankan
A A A
Sindonews.com - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pemerintah mempertahankan benefit atau manfaat tambahan yang selama ini telah diberikan Jamsostek kepada pesertanya. Meski pada 1 Januari 2014 PT
Jamsostek (Persero) akan menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan manfaat tambahan bagi peserta Jamsostek tidak boleh dihilangkan.

“Manfaat tambahan seperti pembangunan Rusunawa tetap harus dipertahankan. Karena itu bukan saja pemberian cuma-cuma tetapi merupakan investasi. Pekerja butuh tempat tinggal. Sudah jadi kewajiban Jamsostek untuk memberikan kemudahan dan ini merupakan investasi yang bisa kembali,” ujar Kalla usai memberikan orasi ilmiah “Menuju Negara Sejahtera” dalam rangka HUT PT Jamsostek (Persero) ke-36 di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Kalla mengatakan, setelah menjadi BPJS Ketenagakerjaan maka akan banyak pekerja yang menuntut haknya, sehingga perlu disikapi dengan bijaksana.

“Meski mereka belum memenuhi kewajibannya tetapi mereka melihat berdirinya BPJS akan memnuhi hak mereka baik kesehatan, kecelakaan maupun kematian dan pensiun,” tegas dia.

Direktur Kepesertaan Jamsostek Junaidi mengungkapkan, saat ini dalam pembahasan rancangan peraturan pelaksana (RPP) Undang-Undang BPJS masih terkendala mengenai Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta (DPKP) yang oleh Kementerian Keuangan diusulkan untuk dihapuskan. Padahal DPKP berupa bantuan pinjaman uang muka perumahan (PUMP) maupun beasiswa merupakan pemanis untuk menarik pekerja maupun perusahaan menjadi peserta Jamsostek.

“Kami berharap DPKP ini tetap dipertahankan setelah Jamsostek menjadi BPJS Ketenagakerjaan,” papar Junaidi.

Lebih lanjut Junaidi mengatakan, saat ini antara pekerja yang menjadi peserta dengan yang belum menjadi peserta Jamsostek kesenjangannya sangat jauh. Dari total potensi pekerja sebanyak 40 juta, yang baru menjadi peserta hanya 11,8 juta.

“Jadi pekerjaan rumah untuk menarik mereka menjadi peserta masih besar sekali. Makanya perlu sweetener agar mereka mau menjadi peserta BPJS,” kata dia.
(rna)
Berita Terkait
Inilah Beberapa Cara...
Inilah Beberapa Cara Mencairkan Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan!
Karyawan BP Jamsostek...
Karyawan BP Jamsostek Kompak Dukung Program Direksi Baru
Total Pembayaran JHT...
Total Pembayaran JHT BP Jamsostek Cabang Bekasi Kota Capai Rp137 Miliar
Kowani Angkat Urgensi...
Kowani Angkat Urgensi Perlindungan Jamsostek bagi Pekerja Rumah Tangga
Begini Penerapan GRC...
Begini Penerapan GRC di Lingkungan BPJS Ketenagakerjaan
Baru 6 Bulan Jadi Peserta...
Baru 6 Bulan Jadi Peserta BP Jamsostek, Ahli Waris Pedagang Kaki Lima Terima Santunan Rp42 juta
Berita Terkini
Mata Uang yang Paling...
Mata Uang yang Paling Banyak Dipalsukan di Dunia, Dolar AS Jadi Target Utama
5 jam yang lalu
Jasa Raharja Berikan...
Jasa Raharja Berikan Perlindungan buat Pemudik Lebaran
5 jam yang lalu
Diskon 20% Tarif Tol...
Diskon 20% Tarif Tol Jakarta-Semarang untuk Mudik Lebaran 2025, Ini Rinciannya
5 jam yang lalu
Trump Bangun Cadangan...
Trump Bangun Cadangan Bitcoin, Indonesia Tertarik Ikuti Jejak AS?
6 jam yang lalu
Resmikan Pabrik Emas...
Resmikan Pabrik Emas Freeport di Gresik, Prabowo: Kita Tidak Ingin hanya Jual Bahan Baku
7 jam yang lalu
Cek Rekening, THR PNS...
Cek Rekening, THR PNS Sudah Cair Rp9,36 Triliun
7 jam yang lalu
Infografis
NASA Minta Penduduk...
NASA Minta Penduduk Bumi Siaga 1, Kondisi Alam Semesta Tak Stabil
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved