Rupiah terpuruk, nilai ekspor udang Sulsel terdongkrak

Rabu, 04 Desember 2013 - 14:03 WIB
Rupiah terpuruk, nilai...
Rupiah terpuruk, nilai ekspor udang Sulsel terdongkrak
A A A
Sindonews.com - Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak selamanya merupakan tanda kelesuan ekonomi. Kondisi ini justru menguntungkan petambak udang dan petani rumput laut di Sulsel.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) Dinas Perikanan Sulsel, Abdul Hafid Malewa mengatakan, dengan terjadinya depresiasi rupiah terhadap dolar berdampak positif terhadap komoditas ekspor perikanan Sulsel.

Sehingga, meski produksi udang dan rumput laut di Sulsel tidak mengalami peningkatan yang cukup signifikan, tetapi nilai ekspor yang diterima petani terdongkrak hingga 30 persen.

Data dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel, realisasi nilai ekspor udang beku Sulsel hingga Oktober 2013 mencapai USD52 juta dari target USD47 juta. Sementara nilai ekspor rumput laut mencapai USD68 juta dari target USD62 juta.

“Untuk rumput laut, hingga Oktober 2013, produksinya hanya 66 ribu ton, sama seperti tahun lalu. Begitu pula dengan udang. Tapi nilai ekspornya meningkat cukup tajam. Artinya kondisi rupiah yang melemah cukup menguntungkan produk eskpor," ujarnya, Rabu (4/12/2013).

Dia menjelaskan, udang dan rumput laut merupakan komoditas unggulan sejak 2008. Udang termasuk produk komoditi ekspor yang disukai negara luar.

Sekertaris Dinas Perikanan dan Kelautan Sulsel, Chairil menjelaskan, nilai komersil produk perikanan Sulsel mulai menunjukkan kualitas. Kegagalan beberapa negara tetangga pada produksi udang menjadi keuntungan terhadap produk perikanan Sulsel.

"Komoditas ekspor kita telah mengalami penambahan pasar, beberapa produk udang beku dari Thailand, Vietnam dan China mengalami gagal produksi sehingga pasarnya diambil alih oleh Indonesia," ujarnya.

Ketua Apindo Sulsel La Tunreng mengatakan, potensi ekspor udang Sulsel memang sangat menjanjikan. Untuk itu, pemerintah perlu lebih memerhatikan pelaku usaha kecil dalam budidaya udang serta perbaikan infrastruktur.

"Kami berharap pemerintah lebih memperhatikan perbaikan infrastruktur, terutama akses jalan, agar proses pengangkutan hasil panen masyarakat tidak terkendala," harap La Tunreng.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8232 seconds (0.1#10.140)