Rupiah akhir pekan berakhir stagnan
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) Sore ini berakhir stagnan di tengah terkoreksinya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg sore ini di level Rp11.964/USD. Posisi ini hanya menguat 1 poin dibanding penutupan Kamis (5/12/2013) di level Rp11.965/USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.013/USD. Adapun, posisi rupiah terkuat hari ini di level Rp11.939/USD dan terlemah di level Rp12.013/USD.
Adapun, data yahoofinance menunjukkan, mata uang domestik hari ini di level Rp11.955/USD, dengan kisaran harian Rp11.955-11.980/USD. Posisi itu sama dengan penutupan hari kemarin.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI hari ini di level Rp11.960/USD atau terapresiasi 58 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp12.018/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas mencatat bahwa rupiah hari ini pada level Rp11.978/USD atau melemah 30 poin dibanding hari kemarin di level Rp11.948/USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah sebenarnya tertekan melemahnya IHSG sejak awal perdagangan pekan ini.
"Bursa IHSG yang negatif terimbas bursa Wall Street semalam yang ditutup di zona merah menambah tekanan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah," kata dia, Jumat (6/12/2013).
Dia menjelaskan, meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan segera melakukan penyesuaian terhadap program stimulus seiring membaiknya kondisi ekonomi Amerika Serikat, yang ditandai dengan menurunnya jumlah pengajuan klaim jaminan sosial mendorong naiknya permintaan dolar.
Namun, Bank Indonesia (BI) kembali masuk ke pasar valuta asing (valas) dan berhasil meredakan tekanan terhadap rupiah.
Sementara IHSG mengakhiri pekan ini di zona merah. IHSG tergerus 36,11 poin atau 0,85 persen ke level 4.180,79 karena ditekan aksi jual investor asing.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,17 triliun dengan 4,17 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing mencapai Rp717,38 miliar. Tercatat sebanyak 102 saham naik, 168 saham melemah dan 102 saham stagnan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg sore ini di level Rp11.964/USD. Posisi ini hanya menguat 1 poin dibanding penutupan Kamis (5/12/2013) di level Rp11.965/USD.
Masih berdasarkan data Bloomberg, rupiah pagi tadi dibuka pada level Rp12.013/USD. Adapun, posisi rupiah terkuat hari ini di level Rp11.939/USD dan terlemah di level Rp12.013/USD.
Adapun, data yahoofinance menunjukkan, mata uang domestik hari ini di level Rp11.955/USD, dengan kisaran harian Rp11.955-11.980/USD. Posisi itu sama dengan penutupan hari kemarin.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI hari ini di level Rp11.960/USD atau terapresiasi 58 poin dibandingkan penutupan hari sebelumnya di level Rp12.018/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas mencatat bahwa rupiah hari ini pada level Rp11.978/USD atau melemah 30 poin dibanding hari kemarin di level Rp11.948/USD.
Head of Research & Analysis BNI Nurul Eti Nurbaeti mengatakan, laju rupiah sebenarnya tertekan melemahnya IHSG sejak awal perdagangan pekan ini.
"Bursa IHSG yang negatif terimbas bursa Wall Street semalam yang ditutup di zona merah menambah tekanan terhadap pergerakan nilai tukar rupiah," kata dia, Jumat (6/12/2013).
Dia menjelaskan, meningkatnya ekspektasi bahwa The Fed akan segera melakukan penyesuaian terhadap program stimulus seiring membaiknya kondisi ekonomi Amerika Serikat, yang ditandai dengan menurunnya jumlah pengajuan klaim jaminan sosial mendorong naiknya permintaan dolar.
Namun, Bank Indonesia (BI) kembali masuk ke pasar valuta asing (valas) dan berhasil meredakan tekanan terhadap rupiah.
Sementara IHSG mengakhiri pekan ini di zona merah. IHSG tergerus 36,11 poin atau 0,85 persen ke level 4.180,79 karena ditekan aksi jual investor asing.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp4,17 triliun dengan 4,17 miliar saham diperdagangkan dan transaksi jual asing mencapai Rp717,38 miliar. Tercatat sebanyak 102 saham naik, 168 saham melemah dan 102 saham stagnan.
(rna)