PNM dorong penjualan kerajinan perak secara online
A
A
A
Sindonews.com - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero mendorong penjualan kerajinan perak dan swasa secara online guna meningkatkan penetrasi pasar, baik di dalam maupun di luar negeri.
Komitmen tersebut direalisasikan PNM dengan menggelar pelatihan dan pembinaan bagi 30 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sentra kerajinan perak dan swasa di Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur.
Kepala Divisi Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM Ibrahim Salim menuturkan, walaupun pelaku UMKM di desa Batan Krajan telah mampu mengolah dan memasarkan produk perak dan swasa hingga menembus pasar ekspor, tetapi masih ditemukan beberapa kelamahan dalam menjalankan bisnisnya.
Hal itu terlihat dari proses produksi yang masih kurang efektif dan efisien, belum adanya sinergi antar-pengrajin dalam hal pembelian bahan baku, pemasaran dan model perhiasan.
“Salah satu fokus utama kami dalam program PKU kali ini adalah memberikan motivasi kewirausahaan mengenai strategi pemasaran melalui internet atau secara online,” ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Pemimpin Cabang PNM Surabaya Nyoman Wijana menambahkan, kesederhanaan industri perak dan swasa di Desa Batan Krajan ternyata menyimpan keunikan dan potensi bisnis yang cukup besar untuk bisa dikembangkan.
“Hal itu yang menginspirasi PNM untuk membuat klasterisasi industri perhiasan perak dan swaswa di Desa Batan Krajan, Mojokerto, Jawa Timur,” papar dia.
Secara teknis aktivitas proyek klasterisasi industri perak dan swasa di Desa Batan Krajan akan dilakukan dalam beberapa tahap selama empat bulan, mulai dari survei persiapan dan sosialisasi program, pelatihan secara berseri, pendampingan usaha dan bantuan aset tepat guna hingga monitoring dan evaluasi.
Dia berharap melalui serangkaian kegiatan pelatihan tersebut pengetahuan dan ketrampilan para pengrajin meningkat, baik dari sisi motivasi dan manajerial produksi.
Dalam kesempatan ini, Nyoman juga menyampaikan kinerja positif pembiayaan PNM Cabang Surabaya dalam setahun terakhir. Tercatat per November 2013, realisasi outstanding pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp125,6 miliar atau tumbuh 5,35 persen dibandingkan November 2012 sebesar Rp119,2 miliar.
Komitmen tersebut direalisasikan PNM dengan menggelar pelatihan dan pembinaan bagi 30 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sentra kerajinan perak dan swasa di Desa Batan Krajan, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur.
Kepala Divisi Program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) PNM Ibrahim Salim menuturkan, walaupun pelaku UMKM di desa Batan Krajan telah mampu mengolah dan memasarkan produk perak dan swasa hingga menembus pasar ekspor, tetapi masih ditemukan beberapa kelamahan dalam menjalankan bisnisnya.
Hal itu terlihat dari proses produksi yang masih kurang efektif dan efisien, belum adanya sinergi antar-pengrajin dalam hal pembelian bahan baku, pemasaran dan model perhiasan.
“Salah satu fokus utama kami dalam program PKU kali ini adalah memberikan motivasi kewirausahaan mengenai strategi pemasaran melalui internet atau secara online,” ujar dia dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (6/12/2013).
Pemimpin Cabang PNM Surabaya Nyoman Wijana menambahkan, kesederhanaan industri perak dan swasa di Desa Batan Krajan ternyata menyimpan keunikan dan potensi bisnis yang cukup besar untuk bisa dikembangkan.
“Hal itu yang menginspirasi PNM untuk membuat klasterisasi industri perhiasan perak dan swaswa di Desa Batan Krajan, Mojokerto, Jawa Timur,” papar dia.
Secara teknis aktivitas proyek klasterisasi industri perak dan swasa di Desa Batan Krajan akan dilakukan dalam beberapa tahap selama empat bulan, mulai dari survei persiapan dan sosialisasi program, pelatihan secara berseri, pendampingan usaha dan bantuan aset tepat guna hingga monitoring dan evaluasi.
Dia berharap melalui serangkaian kegiatan pelatihan tersebut pengetahuan dan ketrampilan para pengrajin meningkat, baik dari sisi motivasi dan manajerial produksi.
Dalam kesempatan ini, Nyoman juga menyampaikan kinerja positif pembiayaan PNM Cabang Surabaya dalam setahun terakhir. Tercatat per November 2013, realisasi outstanding pembiayaan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp125,6 miliar atau tumbuh 5,35 persen dibandingkan November 2012 sebesar Rp119,2 miliar.
(gpr)