Rupiah diprediksi masih tertekan
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada memprediksi laju rupiah masih akan tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (USD) di tengah menguatnya euro yang seharusnya bisa menjadi sentimen positif.
Reza mengungkapkan, nilai tukar rupiah terhadap USD akan bergerak di kisaran Rp12.000-11.943 per USD mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI).
"Laju rupiah berada di atas target support Rp12.028 per USD," kata dia, Senin (9/12/2013).
Rilis Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang mengalami kenaikan dan turunnya angka klaim pengangguran AS makin membuat laju USD bergerak menguat dan sebaliknya menahan laju rupiah.
Padahal, menurut Reza, sebenarnya penguatan USD tertahan oleh masih positifnya laju euro seiring hasil pertemuan ECB yang mengisyaratkan tidak adanya pelonggaran moneter sambil merumuskan kebijakan untuk situasi ekonomi ke depannya.
"Tertahannya laju rupiah juga terimbas wait and see pelaku pasar terhadap rilis kebijakan pemerintah pekan depan," ujar dia.
Pada akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg di level Rp11.964/USD. Posisi ini hanya menguat 1 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp11.965/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI di level Rp11.960/USD atau terapresiasi 58 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp12.018/USD.
Reza mengungkapkan, nilai tukar rupiah terhadap USD akan bergerak di kisaran Rp12.000-11.943 per USD mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI).
"Laju rupiah berada di atas target support Rp12.028 per USD," kata dia, Senin (9/12/2013).
Rilis Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) yang mengalami kenaikan dan turunnya angka klaim pengangguran AS makin membuat laju USD bergerak menguat dan sebaliknya menahan laju rupiah.
Padahal, menurut Reza, sebenarnya penguatan USD tertahan oleh masih positifnya laju euro seiring hasil pertemuan ECB yang mengisyaratkan tidak adanya pelonggaran moneter sambil merumuskan kebijakan untuk situasi ekonomi ke depannya.
"Tertahannya laju rupiah juga terimbas wait and see pelaku pasar terhadap rilis kebijakan pemerintah pekan depan," ujar dia.
Pada akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg di level Rp11.964/USD. Posisi ini hanya menguat 1 poin dibanding penutupan hari sebelumnya di level Rp11.965/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI di level Rp11.960/USD atau terapresiasi 58 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp12.018/USD.
(rna)