Negara berkembang sering kesulitan mengekspor
A
A
A
Sindonews.com - Direktur Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan, Iman Pambagyo mengatakan, Indonesia dan negara berkembang lainnya sering mengalami kesulitan untuk melakukan ekspor barang. Padahal, untuk impor atau barang masuk sangat mudah.
Dia menceritakan ada beberapa negara tujuan ekspor yang mengharuskan Indonesia membayar terlebih dahulu di kedutaannya di Indonesia. Namun demikian, Iman tidak menyebut negara mana yang menerapkan aturan tersebut.
"Ada keharusan validasi dokumen di kedutaan di sini dan itu bayar per dokumen. Ada negara kebijakan seperti itu. Padahal kita tidak menetapkan itu. Tapi di Jakarta kita harus bayar," ucapnya, di Kemendag, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Menurutnya, beberapa negara di Amerika Laten bahkan menerapkan aturan ekspor impor yang tidak transparan. Hal ini sangat menyusahkan negara yang ingin melakukan ekspor.
"Mereka kurang transparansi aturan di sana mengenai aturan ekspor dan impor. Hal hal sebenarnya sudah kita tinggalkan," katanya.
Namun demikian, pihaknya berharap dengan kesepakatan WTO di Bali beberapa hari lalu bisa memperbaiki metode perdagangan seperti ini. Dalam keputusan WTO, salah satunya perjanjian perdagangan multilateral yang berkomitmen untuk melakukan penyederhanaan dan peningkatan transparansi berbagai ketentuan yang mengatur ekspor, impor dan barang dalam proses transit.
Dia menceritakan ada beberapa negara tujuan ekspor yang mengharuskan Indonesia membayar terlebih dahulu di kedutaannya di Indonesia. Namun demikian, Iman tidak menyebut negara mana yang menerapkan aturan tersebut.
"Ada keharusan validasi dokumen di kedutaan di sini dan itu bayar per dokumen. Ada negara kebijakan seperti itu. Padahal kita tidak menetapkan itu. Tapi di Jakarta kita harus bayar," ucapnya, di Kemendag, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Menurutnya, beberapa negara di Amerika Laten bahkan menerapkan aturan ekspor impor yang tidak transparan. Hal ini sangat menyusahkan negara yang ingin melakukan ekspor.
"Mereka kurang transparansi aturan di sana mengenai aturan ekspor dan impor. Hal hal sebenarnya sudah kita tinggalkan," katanya.
Namun demikian, pihaknya berharap dengan kesepakatan WTO di Bali beberapa hari lalu bisa memperbaiki metode perdagangan seperti ini. Dalam keputusan WTO, salah satunya perjanjian perdagangan multilateral yang berkomitmen untuk melakukan penyederhanaan dan peningkatan transparansi berbagai ketentuan yang mengatur ekspor, impor dan barang dalam proses transit.
(izz)