MSKY lunasi obligasi Aero Satelite
MSKY lunasi obligasi Aero Satelite
A
A
A
Sindonews.com - PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) telah melunasi obligasi yang diterbitkan anak perusahaannya, Aero Satelite Corporation Holding B.V senilai USD165 juta.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/12/2013) dijelaskan bahwa pelunasan obligasi anak usaha MSKY tersebut sudah dilakukan pada Kamis (12/12/2013).
Pelunasan obligasi itu telah disampaikan perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No 1111/MSKY-OJK/2013 tertanggal 11 November 2013.
Sekedar mengingatkan, perseroan pada Oktober 2013 meminta persetujuan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mencari pinjaman senilai maksimal USD250 juta dengan tingkat suku bunga LOBOR+4,25 persen bertenor tiga tahun.
Dana tersebut akan digunakan untuk membayar obligasi senilai USD165 juta dengan bunga 12,75 persen per tahun. Adapun, dalam utang obligasi senilai USD165 juta tersebut, perseroan memiliki call option yang dapat dijalankan pada 16 November 2013.
"Intinya tujuan refinancing yang kami lakukan ini untuk penghematan karena bunganya lebih rendah," kata Direktur Keuangan MSKY Effendi Budiman beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan bahwa total pembayaran obligasi mencapai USD190 juta, dengan pokok USD165 juta dan USD25 juta untuk biaya bunga dan lainnya. Sementara perseroan memiliki batas pinjaman mencapai USD250 juta, sehingga sisa pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal dan menambah value added services perseroan.
Pada 19 November 2013, perseroan menandatangani pinjaman dengan bank sindikasi yang dipimpin Deutch Bank dan Standard Chartered Bank senilai USD250 juta. Pembayaran obligasi ini bisa menghemat biaya bunga sekitar USD10 juta per tahun.
Dalam keterangan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (13/12/2013) dijelaskan bahwa pelunasan obligasi anak usaha MSKY tersebut sudah dilakukan pada Kamis (12/12/2013).
Pelunasan obligasi itu telah disampaikan perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui surat No 1111/MSKY-OJK/2013 tertanggal 11 November 2013.
Sekedar mengingatkan, perseroan pada Oktober 2013 meminta persetujuan kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mencari pinjaman senilai maksimal USD250 juta dengan tingkat suku bunga LOBOR+4,25 persen bertenor tiga tahun.
Dana tersebut akan digunakan untuk membayar obligasi senilai USD165 juta dengan bunga 12,75 persen per tahun. Adapun, dalam utang obligasi senilai USD165 juta tersebut, perseroan memiliki call option yang dapat dijalankan pada 16 November 2013.
"Intinya tujuan refinancing yang kami lakukan ini untuk penghematan karena bunganya lebih rendah," kata Direktur Keuangan MSKY Effendi Budiman beberapa waktu lalu.
Dia menuturkan bahwa total pembayaran obligasi mencapai USD190 juta, dengan pokok USD165 juta dan USD25 juta untuk biaya bunga dan lainnya. Sementara perseroan memiliki batas pinjaman mencapai USD250 juta, sehingga sisa pinjaman tersebut akan dialokasikan untuk belanja modal dan menambah value added services perseroan.
Pada 19 November 2013, perseroan menandatangani pinjaman dengan bank sindikasi yang dipimpin Deutch Bank dan Standard Chartered Bank senilai USD250 juta. Pembayaran obligasi ini bisa menghemat biaya bunga sekitar USD10 juta per tahun.
(rna)
Explore More