Ini langkah Garuda wujudkan green economy
A
A
A
Sindonews.com - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) terus berupaya untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan yang selaras dengan komitmen untuk menjaga lingkungan.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, dirinya memiliki langkah operasional untuk mewujudkan Garuda Indonesia sebagai maskapai green economy.
Pertama adalah penyederhanaan dan peremajaan pesawat dengan armada-armada baru seperti Airbus A330s, Boeing 737-800NG, dan Boeing 777-300. "Kami juga menargetkan rata-rata usia pesawat di bawah 5 tahun pada 2015," ujar Emirsyah di Gedung BNI, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Langkah kedua adalah menerapkan carbon offset, yaitu program siap pakai yang ditawarkan kepada penumpang sebagai kompensasi atas emisi yang dikeluarkan sebagai kontribusi bagi proyek yang berfungsi mengurangi karbon di negara berkembang.
Langkah ketiga, anak perusahaan Garuda yaitu GMF AeroAsia menjadi bank Halon satu-satunya di Indonesia untuk memulihkan kualitas Halon. Di mana Halon sendiri merupakan salah satu bahan perusak ozon.
"Keempat kita telah melaksanakan Bali Beach Clean Up mulai 2012 hingga 2015 untuk melindungi dan memelihara kondisi pantai di Bali," ujar dia.
Langkah kelima, Emirsyah menerangkan Garuda telah meluncurkan One Passenger One Tree di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah untuk merehabilitasi hutan gambut di kawasan 250 hektare dengan menanam 100.000 pohon.
"Langkah berikutnya kami meluncurkan program SOSharks (Save Our Sharks) untuk menghentikan penjualan hiu di pasar swalayan, toko online, dan restoran serta SBU Cargo kita tidak akan melayani pengiriman ikan hiu ke negara manapun," tuturnya.
Sementara, langkah ketujuh adalah menanam 23.600 mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, dan 5000 mangrove di perairan Teluk Banten, Serang.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan, dirinya memiliki langkah operasional untuk mewujudkan Garuda Indonesia sebagai maskapai green economy.
Pertama adalah penyederhanaan dan peremajaan pesawat dengan armada-armada baru seperti Airbus A330s, Boeing 737-800NG, dan Boeing 777-300. "Kami juga menargetkan rata-rata usia pesawat di bawah 5 tahun pada 2015," ujar Emirsyah di Gedung BNI, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Langkah kedua adalah menerapkan carbon offset, yaitu program siap pakai yang ditawarkan kepada penumpang sebagai kompensasi atas emisi yang dikeluarkan sebagai kontribusi bagi proyek yang berfungsi mengurangi karbon di negara berkembang.
Langkah ketiga, anak perusahaan Garuda yaitu GMF AeroAsia menjadi bank Halon satu-satunya di Indonesia untuk memulihkan kualitas Halon. Di mana Halon sendiri merupakan salah satu bahan perusak ozon.
"Keempat kita telah melaksanakan Bali Beach Clean Up mulai 2012 hingga 2015 untuk melindungi dan memelihara kondisi pantai di Bali," ujar dia.
Langkah kelima, Emirsyah menerangkan Garuda telah meluncurkan One Passenger One Tree di Taman Nasional Sebangau, Kalimantan Tengah untuk merehabilitasi hutan gambut di kawasan 250 hektare dengan menanam 100.000 pohon.
"Langkah berikutnya kami meluncurkan program SOSharks (Save Our Sharks) untuk menghentikan penjualan hiu di pasar swalayan, toko online, dan restoran serta SBU Cargo kita tidak akan melayani pengiriman ikan hiu ke negara manapun," tuturnya.
Sementara, langkah ketujuh adalah menanam 23.600 mangrove di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, dan 5000 mangrove di perairan Teluk Banten, Serang.
(izz)