ICB Bumiputera proyeksi DPK 2013 naik 21%
A
A
A
Sindonews.com – PT Bank ICB Bumiputera Tbk (BABP) memproyeksikan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun ini tumbuh 21 persen dari realisasi 2012 sebesar Rp6,4 triliun atau menjadi Rp7,74 triliun.
“Tahun depan (DPK) diperkirakan mencapai 25 persen,” kata Direktur BABP Bambang Setiawan usai RUPSLB di Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Dia mengungkap, untuk komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) 29,15 persen dan sisanya deposito. Sementara perseroan berencana menambah porsi pembiayaan ritel dan konsumer menjadi 70 persen pada tahun depan.
Perseroan beranggapan ritel dan konsumer lebih tahan menghadapi goncangan global. Pada saat ini, porsi pembiayaan BABP masih seimbang 50 persen ritel dan konsumer serta 50 persen corporate komersial.
Komisaris Independen BABP Eddy R Sinulingga mengatakan, meningkatnya porsi pembiayaan ritel dan konsumer akan berdampak positif bagi perseroan di masa mendatang.
“Apalagi ada kecenderungan di masa mendatang perekonomian nasional semakin rentan krisis,” papar dia.
Untuk merealisasikan itu, perseroan akan mengembangkan produk-produk dan layanan yang bertujuan meningkatkan kemampuan maksimal bank, diantaranya dengan mengembangkan infrastruktur seperti sistem teknologi informasi, sehingga nasabah semakin terlayani baik.
Karena itu, perseroan akan terus mengembangkan produk. Sebagai bank devisa, perseroan akan memperluas jangkauan dengan produk yang sifatnya internasional.
“Dengan mengembangkan transaksi yang sifatnya internasional maka ICB Bumiputera perlahan merangkak masuk ke jajaran bank skala besar,” tandas dia.
“Tahun depan (DPK) diperkirakan mencapai 25 persen,” kata Direktur BABP Bambang Setiawan usai RUPSLB di Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Dia mengungkap, untuk komposisi dana murah atau current account saving account (CASA) 29,15 persen dan sisanya deposito. Sementara perseroan berencana menambah porsi pembiayaan ritel dan konsumer menjadi 70 persen pada tahun depan.
Perseroan beranggapan ritel dan konsumer lebih tahan menghadapi goncangan global. Pada saat ini, porsi pembiayaan BABP masih seimbang 50 persen ritel dan konsumer serta 50 persen corporate komersial.
Komisaris Independen BABP Eddy R Sinulingga mengatakan, meningkatnya porsi pembiayaan ritel dan konsumer akan berdampak positif bagi perseroan di masa mendatang.
“Apalagi ada kecenderungan di masa mendatang perekonomian nasional semakin rentan krisis,” papar dia.
Untuk merealisasikan itu, perseroan akan mengembangkan produk-produk dan layanan yang bertujuan meningkatkan kemampuan maksimal bank, diantaranya dengan mengembangkan infrastruktur seperti sistem teknologi informasi, sehingga nasabah semakin terlayani baik.
Karena itu, perseroan akan terus mengembangkan produk. Sebagai bank devisa, perseroan akan memperluas jangkauan dengan produk yang sifatnya internasional.
“Dengan mengembangkan transaksi yang sifatnya internasional maka ICB Bumiputera perlahan merangkak masuk ke jajaran bank skala besar,” tandas dia.
(rna)