Dirut Sido Muncul menangis saat listing

Rabu, 18 Desember 2013 - 11:10 WIB
Dirut Sido Muncul menangis...
Dirut Sido Muncul menangis saat listing
A A A
MENJADI perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) seringkali memiliki arti yang jauh lebih penting ketimbang hanya untuk memperoleh dana segar dalam jumlah besar.

Demikian pula yang dialami PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) yang hari ini mencatatkan saham perdana (listing) sebagai emiten ke-31 di tahun 2013 atau emiten ke-484 di Bursa.

Direktur Utama SIDO Irwan Hidayat mengatakan, terealisasinya pencatatan saham perusahaan di lantai Bursa merupakan perwujudan dari komitmen perseroan untuk menjadi sebuah perusahaan terbuka (emiten).

Saking pentingnya arti pencatatan saham pada hari ini, Irwan sampai menitikkan air mata lantaran orang tua yang selama ini memberi dukungan kepada dirinya dan perseroan untuk melakukan penawaran dan pencatatan saham di BEI, berhalangan hadir.

"Kami ucapkan terima kasih kepada underwritter Mandiri Sekuritas, Kresna Sekurindo, karyawan dan kepada wartawan dan akankah prospektif, bagaimana dan sebagainya. Sido Muncul bisa seperti ini karena orang tua saya, saya menangis karena seharusnya yang menerima cinderamata dengan listing ini adalah orang tua saya, tapi beliau tidak hadir," tutur Irwan usai listing SIDO di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Kendati demikian, dirinya mengaku optimistis langkah yang diambil perseroan dapat berbuah manis bagi jalannya perusahaan ke depan. Pasalnya, selain didukung fundamental kinerja perseroan yang sangat positif, momentum yang diambil dalam melakukan pencatatan saham kali ini dinilai cukup mendukung.

"Pada 2013 memang sebagai Tahun Ular dan kita mintanya saham Sido Muncul diperdagangkan tanggal 18 (Desember 2013) karena angka 8 angka keberuntungan seperti bentuk ular yang tidak putus," tutur dia.

Dalam listing pagi tadi, harga saham SIDO dibuka langsung melonjak 80 poin atau 13,8 persen ke level Rp660 per lembar saham dari harga penawaran sebesar Rp580 per lembar saham.

Saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), persereoan melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar atau 10 persen dari modal di tempatkan dan disetor dengan target dana Rp870 miliar.

Adapun dana hasil IPO, sekitar 56 persen digunakan untuk modal kerja, 42 persen untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi. Sedangkan sisanya sebesar 2 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7261 seconds (0.1#10.140)