Siapa Pemilik Sido Muncul, Jamu Indonesia yang Mendunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Jamu Sido Muncul sudah akrab di telinga masyarakat. Jamu tradisional asal Indonesia ini sudah mendunia. Lantas siapa pengusaha pemilik jamu Sido Muncul. Dilansir dari berbagai sumber, Minggu (16/10/2022), jamu Sido Muncul berawal dari Siem Thiam Hie dan Go Djing Nio yang merupakan pemerah susu di Ambarawa, Jawa Tengah.
Kemudian, pasangan itu merintis usaha Roti Muncul pada 1930. Ketika memulai bisnis roti, pasangan itu sudah mulai meracik jamu. Di mana, Go Djing Nio mempunyai kemampuan mengolah rempah-rempah. Pada 1935, Siem Thiam Hie dan Go Djing Nio pindah dari Solo ke Yogyakarta.
Di Yogyakarta, pasangan itu membuka toko jamu. Adapun pada 1940, Siem Thiam Hie dan Go Djing Nio telah memasarkan jamu sebagai obat masuk angin yang sekarang dikenal sebagai Tolak Angin.
Namun ketika Perang Dunia II, tepatnya saat Jepang menjajah Indonesia, bisnis jamu mereka terganggu. Keluarga Siem Thiam Hie kemudian mengungsi ke Semarang. Setelah perang selesai, keluarga Siem Thiam Hie memilih menetap di Semarang. Selain itu, mereka juga memilih bisnis jamu yang bisa mengobati batuk, pilek, dan pencernaan.
Diketahui, pada 1951 pabrik Sido Muncul didirikan oleh Agustinus Rachmat Sulistyo. Pada 1967, pabrik diserahkan kepada Desi Sulistyo. Selanjutnya, pada 1974 diserahkan kepada Irwan Hidayat. Saat masa kepemimpinan Irwan Hidayat, nama Sido Muncul pun semakin besar. Adapun pada 1975, usaha yang berawal CV menjadi PT dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
Kemudian, pasangan itu merintis usaha Roti Muncul pada 1930. Ketika memulai bisnis roti, pasangan itu sudah mulai meracik jamu. Di mana, Go Djing Nio mempunyai kemampuan mengolah rempah-rempah. Pada 1935, Siem Thiam Hie dan Go Djing Nio pindah dari Solo ke Yogyakarta.
Di Yogyakarta, pasangan itu membuka toko jamu. Adapun pada 1940, Siem Thiam Hie dan Go Djing Nio telah memasarkan jamu sebagai obat masuk angin yang sekarang dikenal sebagai Tolak Angin.
Namun ketika Perang Dunia II, tepatnya saat Jepang menjajah Indonesia, bisnis jamu mereka terganggu. Keluarga Siem Thiam Hie kemudian mengungsi ke Semarang. Setelah perang selesai, keluarga Siem Thiam Hie memilih menetap di Semarang. Selain itu, mereka juga memilih bisnis jamu yang bisa mengobati batuk, pilek, dan pencernaan.
Diketahui, pada 1951 pabrik Sido Muncul didirikan oleh Agustinus Rachmat Sulistyo. Pada 1967, pabrik diserahkan kepada Desi Sulistyo. Selanjutnya, pada 1974 diserahkan kepada Irwan Hidayat. Saat masa kepemimpinan Irwan Hidayat, nama Sido Muncul pun semakin besar. Adapun pada 1975, usaha yang berawal CV menjadi PT dengan nama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul.
(nng)