Saham SIDO sesi I ditutup naik 120 poin
A
A
A
Sindonews.com - Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada perdagangan sesi I hari pertama di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup pada level Rp700 per lembar saham. Posisi itu naik 120 poin atau 20,7 persen dari harga penawaran Rp580 per saham.
Posisi saham SIDO tertinggi pada perdagangan perdana hari ini di level Rp720 per lembar saham, sedangkan terendah berada di level Rp640 per lembar saham. Saham SIDO ditransaksikan sebanyak 4.693 kali dengan nilai Rp164,04 miliar dan volume transaksi tercatat sebanyak 236,06 juta lembar saham.
Sementara pada saat pencatatan saham perdana (listing) di BEI pagi tadi, saham SIDO dibuka langsung melesat 80 poin atau 13,8 persen ke level Rp660 per lembar saham dari harga penawaran sebesar Rp580 per lembar saham.
Dalam prosesi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perusahaan yang bergerak di bidang obat tradisional ini melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan target dana Rp870 miliar.
Adapun dana hasil IPO, sekitar 56 persen digunakan untuk modal kerja, 42 persen untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi. Sedangkan sisanya sebesar 2 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan.
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan telah menunjuk PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Posisi saham SIDO tertinggi pada perdagangan perdana hari ini di level Rp720 per lembar saham, sedangkan terendah berada di level Rp640 per lembar saham. Saham SIDO ditransaksikan sebanyak 4.693 kali dengan nilai Rp164,04 miliar dan volume transaksi tercatat sebanyak 236,06 juta lembar saham.
Sementara pada saat pencatatan saham perdana (listing) di BEI pagi tadi, saham SIDO dibuka langsung melesat 80 poin atau 13,8 persen ke level Rp660 per lembar saham dari harga penawaran sebesar Rp580 per lembar saham.
Dalam prosesi penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perusahaan yang bergerak di bidang obat tradisional ini melepas sebanyak-banyaknya 1,5 miliar atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor dengan target dana Rp870 miliar.
Adapun dana hasil IPO, sekitar 56 persen digunakan untuk modal kerja, 42 persen untuk kegiatan operasi dan ekspansi investasi. Sedangkan sisanya sebesar 2 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi dan komputerisasi perseroan.
Dalam pelaksanaan IPO, perseroan telah menunjuk PT Kresna Graha Sekurindo Tbk dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(rna)