Antam akhiri penambangan bauksit di Riau
A
A
A
Sindonews.com - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk (ANTM) hari ini mengakhiri kegiatan penambangan bauksit di Kijang, Kepulauan Riau.
Direktur Operasi Antam, Tedy Badrujaman menuturkan proses pengakhiran tambang tersebut merupakan bagian dari komitmen Antam dalam mengelola pertambangan sesuai dengan good mining practices.
"Kegiatan penutupan dan pasca tambang di tambang bauksit Kijang merupakan wujud penerapan good mining practices. Antam juga berkomitmen untuk memberikan manfaat maksimal bagi stakeholders, sejak awal kegiatan operasi hingga proses penutupan tambang dan pasca kegiatan tambang berakhir," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Menurutnya, tambang ini mulanya dikelola perusahaan Belanda, Naamloze Vennootschap Nederlandsch Indische Bauxit Exploitatie Maatschappij, sejak 1935. Pada 1959 secara resmi pemerintah RI mengambil alih Tambang Kijang dan diserahkan pengelolaannya ke Antam pada 1968.
"Antam menghentikan kegiatan penambangan bauksit di Kijang sejak 22 September 2009, namun masih tetap menjalankan berbagai program pasca tambang, yang meliputi kegiatan reklamasi, revegetasi, serta CSR (Corporate Social Responsibility) untuk memulihkan lingkungan yang terganggu dan mempercepat kemandirian ekonomi masyarakat setempat," terang dia.
Bahkan pada 2011, perseroan telah meresmikan monumen dan relief sejarah pertambangan bauksit Kijang sebagai salah satu bentuk kontribusi Antam sebagai bagian dari warisan sejarah bagi masyarakat di sekitar Kabupaten Bintan, Riau.
"Sehingga pertambangan bauksit di Kijang akan dikenang dari generasi ke generasi," pungkasnya.
Direktur Operasi Antam, Tedy Badrujaman menuturkan proses pengakhiran tambang tersebut merupakan bagian dari komitmen Antam dalam mengelola pertambangan sesuai dengan good mining practices.
"Kegiatan penutupan dan pasca tambang di tambang bauksit Kijang merupakan wujud penerapan good mining practices. Antam juga berkomitmen untuk memberikan manfaat maksimal bagi stakeholders, sejak awal kegiatan operasi hingga proses penutupan tambang dan pasca kegiatan tambang berakhir," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (18/12/2013).
Menurutnya, tambang ini mulanya dikelola perusahaan Belanda, Naamloze Vennootschap Nederlandsch Indische Bauxit Exploitatie Maatschappij, sejak 1935. Pada 1959 secara resmi pemerintah RI mengambil alih Tambang Kijang dan diserahkan pengelolaannya ke Antam pada 1968.
"Antam menghentikan kegiatan penambangan bauksit di Kijang sejak 22 September 2009, namun masih tetap menjalankan berbagai program pasca tambang, yang meliputi kegiatan reklamasi, revegetasi, serta CSR (Corporate Social Responsibility) untuk memulihkan lingkungan yang terganggu dan mempercepat kemandirian ekonomi masyarakat setempat," terang dia.
Bahkan pada 2011, perseroan telah meresmikan monumen dan relief sejarah pertambangan bauksit Kijang sebagai salah satu bentuk kontribusi Antam sebagai bagian dari warisan sejarah bagi masyarakat di sekitar Kabupaten Bintan, Riau.
"Sehingga pertambangan bauksit di Kijang akan dikenang dari generasi ke generasi," pungkasnya.
(izz)