Newmont tak sanggup bikin smelter sendiri

Rabu, 18 Desember 2013 - 18:40 WIB
Newmont tak sanggup...
Newmont tak sanggup bikin smelter sendiri
A A A
Sindonews.com - Berbeda dengan Freeport yang terlihat siap menerima Undang-Undang Minerba No 4/2009, perusahaan tambang lainnya yaitu PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) mengaku enggan membangun smelter.

Pasalnya, kapasitas produksi Newmont hanya sekitar sepertiga dari Freeport dan dikahawatirkan margin keuntungan Newmont akan semakin tipis apabila ikut membangun smelter.

Direktur Utama Newmont, Martiono Hadianto mengatakan, hal tersebut ditambah dengan produksi Newmont yang terhitung fluktuatif (naik turun) dan kurang cocok apabila membangun smelter.

"Jadi kalau kita membangun smelter sendiri enggak akan cukup, beda dengan Freeport," ujar Martiono di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Martiono mengungkapkan untuk menghadapi hal tersebut, pihaknya telah bekerja sama dengan PT Nusantara Smelting Corporation (NSC) karena sebelumnya dia mengungkapkan bahwa sudah ada 30 persen pasokan produksi tembaga dan emas Newmont yang telah disuplai ke NSC.

"Yang 30 persen itu yang sudah kita suplai ke Gresik (NSC) ini akan dilanjutkan," ujar dia.

Namun, dia juga menyebut ada permasalahan lain terkait pasokan bahan mentah yang akan diolah di smelter NSC, di mana Freeport untuk sementara juga akan menggunakan NSC untuk mengolah konsentrat emas mereka.

"Smelter NSC kapasitasnya 200 ribu ton, padahal yang dibutuhkan 2x200 ribu ton. Kalau yang satunya lagi tidak ada (dipakai Freeport) bagaimana?" cetusnya.

Karena itu, dia berharap ada perusahaan smelter lain yang mau membangun pabrik layaknya NSC sehingga Newmont tidak mengekspor tembaga dan emas mentah ke depannya. "Harus ada lagi perusahan yang bersedia membangun seperti smelter Nusantara (NSC)," tegasnya.

Untuk dampak dari dilarangnya ekspor bahan mentah yang akan mulai berlaku pada 12 Januari, Martiono hanya mengingatkan bahwa hal tersebut akan berdampak pada karyawan-karyawan Newmont. "Bukan Newmont yang akan terpengaruh, tapi pegawainya," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0718 seconds (0.1#10.140)