KRAS-SMGR patungan bikin perusahaan semen
A
A
A
Sindonews.com - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) bekerja sama dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membentuk perusahaan patungan yang di beri nama PT Krakatau Semen Indonesia (KSI).
Joint Venture Company hasil patungan tersebut nantinya akan bergerak di bidang produksi Slag Powder yang akan mengolah Granualated Blast Furnace Slag (GBFS) menjadi Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS).
Usaha patungan tersebut dibentuk dengan tujuan meningkatkan pendapatan perseroan dan memberikan kontribusi bagi pengurangan emisi gas karbondioksida (CO2) serta mengamankan pasokan bahan baku untuk keperluan industri semen.
"Pabrik Slag Powder ini dirancang mampu mengolah Granualated Blast Furnace Slag (GBFS) sebesar 750.000 ton per tahun, pembangunan pabrik direncanakan di mulai awal 2014 dan ditargetkan dapat beroperasi awal tahun 2016," ujar Direktur Utama Krakatau Steel, Irvan K Hakim di Kantor Pusat KRAS, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Lebih lanjut Irvan menjelaskan, dalam kurun waktu masa konstruksi pabrik slag powder tersebut, perusahaan patungan (JV Co slag powder) akan melakukan trading atau penjualan ke pihak ketiga.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan patungan tersebut didirikan dengan total investasi Rp440 miliar yang bertempat di Desa Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten yang didirikan di atas lahan seluas 40.000 meter persegi.
"Slag powder yang dihasilkan oleh perusahaan patungan akan digunakan Semen Indonesia untuk memproduksi semen portland komposit," terang Dwi.
Adapun investasi atas proyek patungan tersebut mencapai Rp440 miliar dan modal kerja sebesar Rp24 miliar.
Sementara, untuk urusan pendanaan EPC termasuk IDC tersebut, rencananya akan menggunakan dana pinjaman dan ekuitas dengan komposisi sebesar 70 persen berbanding 30 persen dimana, porsi dana pinjaman tersebut sebesar Rp308 miliar dan dana ekuitas sebesar Rp132 miliar.
Joint Venture Company hasil patungan tersebut nantinya akan bergerak di bidang produksi Slag Powder yang akan mengolah Granualated Blast Furnace Slag (GBFS) menjadi Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS).
Usaha patungan tersebut dibentuk dengan tujuan meningkatkan pendapatan perseroan dan memberikan kontribusi bagi pengurangan emisi gas karbondioksida (CO2) serta mengamankan pasokan bahan baku untuk keperluan industri semen.
"Pabrik Slag Powder ini dirancang mampu mengolah Granualated Blast Furnace Slag (GBFS) sebesar 750.000 ton per tahun, pembangunan pabrik direncanakan di mulai awal 2014 dan ditargetkan dapat beroperasi awal tahun 2016," ujar Direktur Utama Krakatau Steel, Irvan K Hakim di Kantor Pusat KRAS, Jakarta, Jumat (20/12/2013).
Lebih lanjut Irvan menjelaskan, dalam kurun waktu masa konstruksi pabrik slag powder tersebut, perusahaan patungan (JV Co slag powder) akan melakukan trading atau penjualan ke pihak ketiga.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengatakan, perusahaan patungan tersebut didirikan dengan total investasi Rp440 miliar yang bertempat di Desa Tegal Ratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten yang didirikan di atas lahan seluas 40.000 meter persegi.
"Slag powder yang dihasilkan oleh perusahaan patungan akan digunakan Semen Indonesia untuk memproduksi semen portland komposit," terang Dwi.
Adapun investasi atas proyek patungan tersebut mencapai Rp440 miliar dan modal kerja sebesar Rp24 miliar.
Sementara, untuk urusan pendanaan EPC termasuk IDC tersebut, rencananya akan menggunakan dana pinjaman dan ekuitas dengan komposisi sebesar 70 persen berbanding 30 persen dimana, porsi dana pinjaman tersebut sebesar Rp308 miliar dan dana ekuitas sebesar Rp132 miliar.
(gpr)