Pegadaian Sulawesi optimis tahun depan tumbuh 31%
A
A
A
Sindonews.com - Meski 2014 diprediksi masih akan menjadi tahun yang berat untuk laju pertumbuhan ekonomi, namun pelaku bisnis gadai optimis pertumbuhan signifikan akan terjadi di tahun mendatang.
Pemimpin Kantor Wilayah VI PT Pegadaian, Nuril Islamiyah menjelaskan, PT Pegadaian Wilayah VI Makassar optimis tumbuh di angka 30 persen jika dibanding pencapaian 2013.
Optimisme itu seiring pembukaan layanan baru yakni transaksi online yang terkoneksi secara nasional sehingga memudahkan nasabah daerah tertentu yang berkunjung ke luar kota tetap bisa melakukan transaksi.
"Target omzet kita tahun depan sampai Rp14 triliun naik Rp3,4 triliun dari omset 2013 yang mencapai Rp10,6 triliun atau naik sekitar 30 persen. Sedangkan laba 2014 ditargetkan naik 25 persen atau sekitar Rp525 miliar," jelasnya, Jumat, (20/12/2013).
Omzet tersebut, lanjut dia, dihitung dari pemasukan 413 outlet di Kantor Wilayah VI yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Ambon. Sementara nasabah per November berkisar 3,7 juta orang. Diprediksi sampai akhir tahun pertumbuhan mencapai 4,1 juta.
Sebagai penyumbang terbesar masih di unit bisnis gadai dengan dominasi hingga 93 persen dari total omzet sekitar Rp9 triliun. Selebihnya disumbang unit bisnis lainnya seperti unit usaha syariah yang meliputi gadai dan pembelian emas secara angsur, Multi Payment Online (MPO) berupa usaha remitten seperti pembayaran telefon, listrik dan lainnya.
Adapun posisi laba hingga November 2013 mencapai Rp389 miliar dari target akhir tahun Rp420 miliar yang disumbang oleh 413 outlet di Kantor Wilayah VI meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Ambon.
Sementara itu, Asistem Manager Bisnis PT Pegadaian Wilayah IV, Satria Bratawijaya memaparkan, jika fluktuasi harga emas yang terjadi saat ini membuat adanya kecenderungan masyarakat dalam posisi wait and see.
Di awal tahun, Pegadaian mampu menjual sekitar 20 kilogram logam mulia perbulan, kini hanya mencapai sekitar 8-10 kilogram per bulan. Meski demikian target penjualan 2013 sebesar Rp66 miliar sudah terlampaui.
“Pencapaian kami di posisi November sudah mencapai Rp80 miliar atau sudah over target Rp14 miliar," tandasnya.
Pemimpin Kantor Wilayah VI PT Pegadaian, Nuril Islamiyah menjelaskan, PT Pegadaian Wilayah VI Makassar optimis tumbuh di angka 30 persen jika dibanding pencapaian 2013.
Optimisme itu seiring pembukaan layanan baru yakni transaksi online yang terkoneksi secara nasional sehingga memudahkan nasabah daerah tertentu yang berkunjung ke luar kota tetap bisa melakukan transaksi.
"Target omzet kita tahun depan sampai Rp14 triliun naik Rp3,4 triliun dari omset 2013 yang mencapai Rp10,6 triliun atau naik sekitar 30 persen. Sedangkan laba 2014 ditargetkan naik 25 persen atau sekitar Rp525 miliar," jelasnya, Jumat, (20/12/2013).
Omzet tersebut, lanjut dia, dihitung dari pemasukan 413 outlet di Kantor Wilayah VI yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Ambon. Sementara nasabah per November berkisar 3,7 juta orang. Diprediksi sampai akhir tahun pertumbuhan mencapai 4,1 juta.
Sebagai penyumbang terbesar masih di unit bisnis gadai dengan dominasi hingga 93 persen dari total omzet sekitar Rp9 triliun. Selebihnya disumbang unit bisnis lainnya seperti unit usaha syariah yang meliputi gadai dan pembelian emas secara angsur, Multi Payment Online (MPO) berupa usaha remitten seperti pembayaran telefon, listrik dan lainnya.
Adapun posisi laba hingga November 2013 mencapai Rp389 miliar dari target akhir tahun Rp420 miliar yang disumbang oleh 413 outlet di Kantor Wilayah VI meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat dan Ambon.
Sementara itu, Asistem Manager Bisnis PT Pegadaian Wilayah IV, Satria Bratawijaya memaparkan, jika fluktuasi harga emas yang terjadi saat ini membuat adanya kecenderungan masyarakat dalam posisi wait and see.
Di awal tahun, Pegadaian mampu menjual sekitar 20 kilogram logam mulia perbulan, kini hanya mencapai sekitar 8-10 kilogram per bulan. Meski demikian target penjualan 2013 sebesar Rp66 miliar sudah terlampaui.
“Pencapaian kami di posisi November sudah mencapai Rp80 miliar atau sudah over target Rp14 miliar," tandasnya.
(gpr)