BI: Perkembangan utang luar negeri RI masih sehat

Senin, 23 Desember 2013 - 13:17 WIB
BI: Perkembangan utang...
BI: Perkembangan utang luar negeri RI masih sehat
A A A
Sindonews.com - Bank Indonesia (BI) memandang perkembangan utang luar negeri (ULN) negara masih cukup sehat dan sesuai dengan fundamental ekonomi. Pada September 2013, rasio posisi ULN terhadap PDB tercatat sebesar 29,2 persen. Rasio tersebut masih berada dalam posisi aman sesuai praktik internasional.

BI mencatat pertumbuhan ULN Indonesia pada September 2013 masih berada dalam tren melambat. Posisi ULN Indonesia pada September 2013 tercatat USD259,9 miliar atau hanya tumbuh 6,7 persen (yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan ULN periode Januari-Agustus 2013, yang mencapai 8,8 persen (yoy). Tren penurunan pertumbuhan ULN tersebut sejalan dengan melambatnya perekonomian domestik.

Perlambatan pertumbuhan ULN terjadi baik pada sektor publik maupun sektor swasta. Posisi ULN sektor publik pada September 2013 mencapai USD123,2 miliar atau tumbuh 2,1 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan periode Januari-Agustus 2013 sebesar 4,4 persen (yoy).

Posisi ULN sektor swasta tercatat USD136,7 miliar atau tumbuh 11,1 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan periode Januari-Agustus 2013, sebesar 13,4 persen (yoy). Pada Kuartal keempat ini, BI memperkirakan ULN Swasta mencapai USD4.507 juta. Ditilik dari komposisinya, ULN Indonesia pada September didominasi ULN jangka panjang, baik pada sektor publik maupun sektor swasta.

Posisi ULN Indonesia sebagian besar terdiri dari ULN berjangka panjang, yaitu sebesar USD212,8 miliar (81,9 persen dari total ULN), sementara sisanya sebesar USD47,1 miliar (18,1 persen dari total ULN) merupakan ULN jangka pendek.

ULN berjangka panjang pada September 2013 tumbuh 4,2 persen (yoy), lebih rendah dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-Agustus 2013 (7,1 persen yoy). ULN berjangka pendek tumbuh sebesar 19,2 persen (yoy), lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan periode Januari-Agustus 2013 (17,5 persen yoy), terutama akibat meningkatnya ULN sektor swasta kepada afiliasi.

ULN sektor swasta sebagian besar merupakan ULN swasta nonbank, yaitu mencapai 83,6 persen, sedangkan ULN bank hanya mencapai 16,4 persen. Tiga sektor ekonomi terbesar ULN swasta terarah kepada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.

Dari sisi kreditur, sebagian ULN swasta merupakan utang kepada afiliasi, yaitu mencapai 35,2 persen dari total ULN swasta. Pertumbuhan ULN swasta kepada afiliasi yang relatif memiliki risiko lebih rendah pada September 2013 tercatat 13,8 persen (yoy), sedangkan pertumbuhan ULN swasta kepada nonafiliasi tercatat 10,0 persen yoy. [Ria Martati/Info]
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8706 seconds (0.1#10.140)